en_US English version

    Zona supply demand trading

    Zona supply dan demand atau SND Trading merupakan strategi yang menggunakan area keseimbangan untuk menentukan pembalikan atau penerusan suatu tren. Pada umumnya pergerakan harga pada Zona SND selalu sideways, karena volume perdagangan kecil dan sedang menunggu keputusan.

    Pada dasarnya prosedur menentukan zona supply demand sangat sederhana, apabila harga berhasil melakukan breakout high/low market structure sebelumnya (BMS). Setelah itu, trader retail akan menandai level tersebut sebagai zona SND dengan persegi panjang, sebagai panduan kerja pada TF kecil

    Setelah itu, trader retail akan menunggu harga kembali pada level tersebut untuk meletakan order dengan prosedur sebagai berikut :

    1. Terdapat signal awal berupa manipulasi.
    2. Konfirmasi berupa breakout pada swing H/L berlawanan arah yang dekat dengan Zona SND.
    3. Konfirmasi tambahan yang menunjukan bahwa harga tidak bisa melanjutkan trend sebelumnya.

    Catatan: Level Supply demand  bukan support/ resistance, dalam perdagangan forex. Namun zona SND bisa mencakup support/ resistance pada market structure. 

    Area pembeli untuk permintaan

    Zona demand adalah batas termurah untuk suatu penawaran, semakin murah harga maka jumlah penjual semakin berkurang. Dengan kata lain, semakin rendah volume penawaran maka harga menjadi lebih murah, sehingga membuat jumlah pembeli menjadi meningkat.

    Namun, trader boleh melakukan pembelian pada area demand, setelah harga breakout pada swing High terdekat. Breakout tersebut sebagai isyarat bahwa pembeli mengambil alih kontrol pergerakan harga untuk menjadi lebih tinggi.

    Zona SND (supply demand trading forex)
    zona demand

    Area penjual untuk penawaran

    Zona supply adalah batas termahal untuk suatu  permintaan, semakin mahal harga maka jumlah permintaan menjadi berkurang. Kesimpulannya : berkurangnya jumlah pembeli pada area supply, membuat jumlah penjual semakin meningkat.

    Akan tetapi sell hanya boleh dilakukan pada area supply, setelah harga berhasil breakout pada swing low dari terdekat. Selanjutnya, trader retail bisa meletakan entry sell pada OTE fibonnaci atau order block.

    Zona SND (supply demand trading forex)
    Zona supply

    Mitos dari zona supply demand

    Ketika harga bergerak secara tajam yang kemudian menjadi penolakan atau breakout pada zona SND, trader SND meyakini bahwa Itu merupakan sinyal. Selanjutnya mereka akan berasumsi bahwa level yang telah tertembus tadi, adalah lokasi aman sebagai tempat untuk meletakkan pending order.

    Ada teori yang mengatakan bahwa zona SND merupakan area penting bagi institusi keuangan, untuk meletakan order. Oleh karena itu, trader retail akan meletakkan pending order pada zona tersebut, dengan harapan harga akan kembali untuk mengambil order mereka.

    Bagi trader retail penjelasan teori tentang supply demand trading yang dijelaskan sebelumnya, mungkin terdengar masuk akal. Karena pada umumnya, trader retail akan merespon zona SND dengan asumsi yang sama.

    Teori supply demand trading di atas sebenarnya keliru, karena Institusi besar tidak mudah meletakkan order pada semua zona supply demand dalam chart. Ingat! institusi besar tidak semudah seperti kita dalam meletakan pesanan, karena rata-rata nilai order yang mereka miliki sangat besar. 

    Z

    Zona SND pada level psikologis

    Untuk mengetahui lokasi zona SND yang kuat, kita harus melihat kronologi pergerakan harga pada level psikologis. Pada dasarnya level psikologis adalah level yang mengalami perubahan fungsi (RBS SBR) pada TF besar, atau whole namber major,

    Berikut adalah lokasi yang memiliki pengaruh psikologi kuat dalam perdagangan forex:

    • Hukum supply dan demand pada whole number mayor (WNR).
    • Sebab akibat dari pengaruh supply dan demand
    • Upaya vs hasil (breakout, rejection, continuation)

    Pengaruh psikologi pada whole number mayor

    Angka bulat memiliki pengaruh psikologi yang kuat dalam perdagangan, karena lebih sederhana dan mudah diingat oleh otak manusia. Oleh sebab itu, institusi keuangan menggunakan angka bulat sebagi lokasi entry dan exit, agar memudahkan mereka dalam melakukan audit volume perdagangan yang besar.

    Untuk memahami Whole number mayor (WNR) trading baca artikelnya di: Whole number forex trading (A6). Secara singkat whole number mayor terbagi dalam tiga bagian yaitu:

    • Level quarter dengan rentang 0.02500 pip, sedangkan untuk komoditas gold 250.00 pip.
    • Level menengah yang memiliki rentang sebesar 0.05000 pip (gold = 500.00 pip).
    • Level transisi adalah tujuan terakhir pergerakan harga atau awal dari perubahan level perdagangan.

    Kesimpulannya, whole number trading memiliki prosedur dasar sebagai berikut: Apabila harga berhasil breakout 0.02500 pip, maka harga akan kembali ke 0.02500 pip sebelumnya.

    Hukum supply demand trading pada WNR

    Tidak semua harga dalam forex memiliki impact yang tinggi, sehingga mampu mempengaruhi minat market maker untuk bertransaksi. Namun harga pada level WNR memiliki pengaruh besar terhadap supply dan demand, sehingga bisa mempengaruhi pergerakan harga.

    Zona SND (supply demand trading forex)
    gold juli 2022

    Ambil contoh emas (seperti yang ditunjukkan pada grafik mingguan di atas), yang mencapai puncaknya di 2000 (level transisi). Berdasarkan hukum penawaran dan permintaan, pergerakan yang mencapai 1000 pips maka membutuhkan koreksi untuk menyeimbangkannya di harga 1750.

    Pada saat ini, kisaran harga harga emas adalah 2000, yang jelas merupakan harga yang terlalu mahal. Oleh sebab itu, permintaan mulai berkurang dan banyak dari buyer yang mulai mengambil keuntungan. Akhirnya, penurunan minat beli tersebut, membuat harga emas mengalami koreksi.

    Zona SND (supply demand trading forex)
    gold maret 2023

    Contoh kasus

    Tertembusnya level 1750 memberikan informasi bahwa harga akan kembali ke level 2000 untuk mengambil sell order. Oleh sebab itu price action yang tepat adalah berikut:

    1. Menyiapkan buy setup pada zona SND (support) yang ada di bawah 1750, atau jika terlambat bisa entri buy pada level 1750.
    2. Setelah harga mencapai level 2000, tunggu terjadi manipulasi atau FMC (fail to return) pada level tersebut. Setelah terjadi manipulasi atau FMC, trader bisa menyiapkan setup enty.
    3. Kemungkinan harga akan melanjutkan pergerakannya sampai menuju harga 2150. hal ini dilakukan untuk manarik minat pembeli sebelum reversal.
    4. Apabila harga melanjutkan uptrend di atas 2000, Anda bisa mengikutinya, dengan syarat harga berhasil breakout high terdekat terlebih dahulu.
    5. Ingat filter berubahan level transisi berada pada 2250 WNR, jika harga berhasil breakout pada level ini maka level perdagangan berada di atas level 2000 untuk mencapai harga 3000.
    6. Namun jika harga gagal breakout 2250, maka terjadi reversal untuk menuju ke 1500.

    Sebab dan akibat pada supply demand trading

    Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa zona supply dan demand yang tampaknya kuat, namun terkadang gagal menahan breakout?. Pada dasarnya, trader retail tidak bisa langsung meletakan entry pada setiap zona SND, tanpa mengetahui kronologinya sebelumnya.

    Satu hal lagi, kekuatan yang terdapat pada zona SND pada dasarnya tidak di tentukan oleh reaksi penolakan yang cepat. Akan tetapi, kekuatan tersebut ditentukan oleh lokasi dan pola pergerakan yang terjadi, sebelum zona tersebut terbentuk dalam chart.

    Singkatnya, sebelum melakukan entry pada zona SND, Trader retail harus memahami beberapa poin sebagai berikut:

    1. Mengetahui penyebab pola reversal atau melanjutkan trend pada lokasi tertentu, sebelum Zona SND terberntuk.
    2. Memahami makna dari pola candle atau pola market structure, yang telah terbentuk pada lokasi tersebut sebelumnya.
    Zona SND (supply demand trading forex)

    Contoh kasus untuk sebab dan akibat

    Pada contoh chart daily diatas, secara jelas terlihat zona demand yang terbentuk sebelumnya pada level 1.12500. Zona demand tersebut terbentuk setelah menembus level 1.15000, yang berfungsi sebagai area keseimbangan.

    Kronologi dari keberhasilan harga yang menembus level 1.12500, merupakan petunjuk kuat bahwa market maker ingin mencapai level 1.1000. Pergerakan harga di atas, memberikan rencana supply demand trading sebagai berikut:

    1. Dari level 1.12500, harga akan mengambil sell order pada area yang terdapat pada harga 1.15000
    2. Batas permintaan maksimum yang di anggap mahal, saat ini berada pada area 1.15000, yang akhirnya membentuk area supply untuk sell.

    Price action untuk kronologi di atas, adalah sebagai berikut:

    1. Mencari peluang buy untuk mengikuti buy retracement pada level 1.12500, dengan target profit pada harga 1.15000. Prosedur buy adalah meletakan entry setelah harga harga kembali ke OTE atau Order block, setelah menembus swing high berikutnya pada TF kecil.
    2. Tertembusnya area demand pada level 1.12500 adalah konfirmasi valid untuk sell pada area supply 1.1500. Demikian halnya untuk melakukan sell pada level 1.15000, harga harus breakout swing low yang berada pada  level 1.15000. Setelah itu, entry pada saat harga kembali ke OTE atau order block.

    Upaya vs hasil (breakout, rejection, continuation)

    Pergerakan harga dalam membentuk suatu tren, ditentukan oleh upaya dan hasil saat berusaha menembus zona supply demand. Aktivitas upaya dan hasil dalam perdagangan forex, identik dengan likuiditas pada zona SND.

    Zona SND (supply demand trading forex)

    Coba amati chart daily AUDUSD yang ada diatas, pada awalnya, harga telah berhasil menembus level 0.75000. Oleh sebab itu, market maker berencana untuk mengerakkan harga agar mencapai target pada level transisi (0.80000 WNR). 

    Upaya harga untuk menembus level 0.80000 WNR, di dukung dengan pola demand 1 dan 2, artinya market maker serius untuk mencapai tujuan. Namun, berdasarkan teknik whole number, pola demand 1 dan 2 adalah jebakan. Karena masing-masing dari eskpansi tersebut, tidak kembali ke level quarter yang semestinya.

    Seperti prediksi, harga akhirnya breakout pada zona demand 2, dan berencana untuk menuju ke level 0.72500. Selanjutnya price action yang tepat untuk kronologi ini adalah: 

    1. Trader retail, bisa mengikuti sell retracment, setelah harga berhasil breakout low pada demand.
    2. Untuk entry sell, trader retail bisa menunggu harga kembali ke OTE fibonacci atau demand 2 yang telah berubah fungsi sebagai zona supply.

    Pembalikan arah pergerakan harga

    Masih melanjutkan analisa pada gambar sebelumnya, ternyata harga breakout pada BMS (Demand 1), yang seharusnya adalah zona demand yang kuat. Akhirnya, harga berhenti pada area 0.70000, yang seharusnya menjadi “lokasi buy yang sebenarnya” untuk Demand 1.

    Namun harga gagal melanjutkan trend, dengan mengalami penolakan pada 0.72500, dan sebaliknya justru berhasil breakout pada 0.70000. Hal tersebut memberikan petunjuk baru, bawah market maker berencana untuk mengubah target perdagangan untuk mencapai 0.60000.

    Price action

    Price action untuk pembalikan arah pergerakan harga di atas adalah sebagai berikut:

    1. Buy pada order block yang berada pada area support become resistant di level 0.70000, dengan target exit 0.72500. 
    2. Setelah itu sell entry dengan menunggu manipulasi pada level 0.72500,  dengan target profit sampai 0.70000.

    Pada pergerakan berikutnya harga berhasil menembus level 0.70000, yang merupakan base pokok (original trend). Penembusan ini merupakan pembalikan arah pergerakan harga menjadi downtrend yang resmi. Berikut adalah price action untuk kronologi tersebut:

    1. Menunggu harga kembali pada level 0.72500 untuk sell position.
    2. Pada saat menunggu harga menuju level 0.72500, kita bisa melakukan buy pada area 0.7000 menuju ke 0.72500.

    Gambar di bawah adalah setup Buy untuk opsi no 2, dengan menggunakan chart H4 sebagai konfirmasi. Untuk eksekusi bisa menggunakan chart lebih kecil seperti H1,  M15 atau M5.

    Likuiditas zona SND

    Likuiditas = stop loss hunting. Ini adalah tindakan membeli atau menjual pada arah berlawanan, yang didahului dengan menggunakan pola false breakout pada level signifikan. Aktivitas likuiditas pada level signifikan sangat penting bagi institusi keuangan, agar mereka bisa meletakan order pesanan pada level yang lebih menguntungkan dan aman.

    Untuk mengetahui lokasi yang aman, maka Institusi keuangan memerlukan bukti kuat, sebagai berikut:

    • Zona tersebut kuat dan terbukti bisa menahan harga.
    • Merupakan lokasi ideal yang likuid, yang diminati oleh trader retail untuk buy dan sell.

    Oleh sebab itu, level yang populer lebih sering terjadi aktivitas manipulasi, sebagai proses tes kekuatan sebelum mereka melakukan open position.

    Strategi Intraday trading

    Gambar di atas adalah contoh Bullish likuiditas yang terjadi pada timeframe M15. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan baca artikel : Strategi intraday trading forex setup (A7) dan Likuiditas forex trading, rahasia stop loss hunter (A3)

    Reaksi dan aksi zona SND

    Berikut adalah penjelasan singkat mengenai reaksi dan aksi dari market maker pada zona SND:

    • Reaksi adalah sikap market maker untuk keluar dan mengambil keuntungan pada saat harga telah mencapai target.
    • Aksi adalah rencana lanjutan dengan melihat reaksi pasar pada level signifikan, aksi tersebut pada umumnya adalah melakukan likuiditas.

    Oleh sebab itu, reaksi dan aksi tersebut seringkali memicu sinyal buy atau sell bagi trader retail, yang menggunakan indikator untuk trading forex. Sehingga membuat trader retail seringkali mengalami kesalahan dalam mengambil keputusan entry.

    Studi kasus reaksi dan aksi

    Zona SND (supply demand trading forex)

    Berikut adalah contoh reaksi dan aksi, yang menggunakan pair EURUSD pada TF daily, seperti yang terlihat pada gambar diatas. Pada awalnya, harga berhasil breakout 1.12500 WNR, dan kemudian membuat zona demand (SBR 1.2500).

    Pada fase kedua, harga pasti akan kembali ke 1.1500, untuk mengambil sell order pada order block sebelumnya. Namun, sebelum melakukan retracement, market maker membuat manipulas berupa resistance yang ditandai dengan ‘BUKAN AREA SELL’. 

    Pada kronologi tersebut, market maker ingin menjebak persepsi trader retail untuk melakukan sell, pada resistence “BUKAN AREA SELL”, yang terlihat sangat kuat. Setelah jumlah penjual dan pembeli cukup banyak pada area tersebut, market maker melakukan likuidasi, dengan menaikkan harga terlebih dahulu.

    Situasi tersebut jelas membuat saler menjadi panik dan segera mengubah entry. Namun sayang sekali mereka terkecoh, karena harga justru breakout pada demand 1.12500.

    Arti dari singkatan kata

    1. SND : Supply and Demand 
    2. BMS : Breakout market structure 
    3. SLH : Stop Loss hunting
    4. FMC : Failure market structure continuation (gagal melanjutkan tren).
    5. WNR : whole number mayor 

    Untuk indikator WNR silahkan download di sini

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *