Trading forex tanpa indikator

Awalnya, teknik trading forex tanpa indikator sangat menakutkan, namun jika terbiasa akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang trend yang sebenarnya. Melalui artikel ini, kami berbagi tip dan triks, agar trader pemula bisa lebih santai dengan profit yang konsisten.

Keputusan trading forex

Karena pandemi korona banyak sekali bermunculan trader baru, yang belajar trading forex sebagai lahan baru untuk mengadu peruntungan. Namun tidak sedikit dari para trader pemula tersebut yang gagal dan akhirnya mengalami kerugian yang sangat besar.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab trader pemula seringkali gagal dalam forex, salah satu penyebab utama adalah masalah psikologi trader. Selain itu, mereka terlalu percaya dengan indikator, sehingga lebih suka menganalisa indikator daripada sentimen yang terjadi dalam forex.

Baca juga : Engulfing candle strategy: the secret of profitable entry (en) 

Penipuan forex 

Pada awalnya seseorang tertarik menggeluti valas, lebih sering karena tergiur orang lain yang pemer pendapatan di sosmed. Padahal orang yang pamer tersebut, kemungkinan adalah penjual indikator atau afiliator broker yang sedang promosi agar mendapatkan trader baru.

Trader pemula rata-rata sangat naif dalam menanggapi trading forex, mereka tanpa logika langsung mendepositokan seluruh tabungan. Bahkan mereka berani berhutang dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar dari forex.

Trader emosional

Trader pemula juga sering bermasalah dalam money management, karena mereka tidak bisa bersabar dan menahan emosi. Seringkali saat sedang minus karena pullback, mereka cepat sekali keluar dari pasar untuk memotong kerugian.

Padahal setelah terjadi pullback, harga kembali ke arah semula sesuai dengan rencana trading sebelumnya. Sebaliknya, pada saat sedang profit mereka justru terlalu cepat keluar, karena kuatir harga akan berbalik arah.

Pemahaman siklus pergerakan harga dalam trading forex

Perasaan galau inilah yang terus meneror pikiran dan perasaan trader pemula, yang memang tidak paham dengan siklus pergerakan harga. Padahal syarat utama trading forex adalah memahami siklus pergerakan, sehingga trader pemula bisa mengetahui kapan masuk dan keluar pasar.

Pada dasarnya aktivitas trading forex terbagi dalam beberapa chart, kemudian setiap chart tersebut memiliki market structure dengan siklus yang berbeda-beda. Pada awal pembentukan trend, market structure selalu bergerak secara rancu dalam beberapa waktu.

Pembentukan trend bahkan bisa berlangsung sampai beberapa hari, sampai akhirnya salah satu Market Maker memenangkan order untuk membuat trend pergerakan harga. Pembentukan trend selalu mengaju pada chart besar seperti daily atau weekly, yang kemudian menjadi siklus pergerakan pada TF kecil.

Indikator holy grail trading forex

Pertama kali mengeluti forex, pemula lebih sibuk berburu indikator atau system, tanpa berusaha memahami market structure. Karena takut rugi dalam trading forex para pemula bersedia membayar mahal dengan membeli indikator, robot atau mengikuti seminar trading system.

Setup indikator yang warna warni membuat fokus perhatian trader pemula yang seharusnya menganalisa market structure justru menjadi keliru dan menyimpang. Trader pemula akhirnya lebih memperdulikan pergerakan indikator daripada harga, mereka kemudian sibuk berdiskusi di forum untuk menganalisa indikator tersebut agar bisa mengambil keputusan.

Indikator trading forex selalu bergerak terlambat

Trader harus paham bahwa Indikator atau trading system bekerja setelah pergerakan harga terjadi (lagging atau ngelag), indikator akan mengikuti kemana harga pergi kemudian memberikan informasi yang terkait.

Sebagian  trader retail yang sudah berpengalaman masih suka menggunakan indikator, karena bagi mereka informasi yang ngelag lebih menguntungkan daripada tanpa ada informasi tambahan yang bisa dijadikan acuan mengambil keputusan.

Holy grail dan pengalaman pribadi

Selama 10 tahun berkecimpung dalam trading, 2 tahun pertama saya menggunakan puluhan indikator dan trading system yang katanya holy grail. Setelah itu saya berhenti beberapa bulan dan mulai trading forex tanpa indikator, karena lebih sederhana dan mudah melihat market structure.

Sudah banyak uang, tenaga dan waktu yang saya buang untuk beli indikator atau mengikuti seminar, namun tidak pernah mendapatkan hasil yang sesuai dengan promosi, malah perhatian saya menjadi keliru karena lebih mengarah pada analisa indikator dan system.

Chart yang bersih

Trading forex tanpa indikator
GAMBAR A1

Trading forex tanpa indikator
GAMBAR A2

Coba bandingkan dua chart yang  saya sisipkan sebagai contoh, kira-kira mana yang lebih segar untuk dilihat  dan lebih mudah untuk dianalisa? Tentulah gambar A1 yang terlihat sangat bersih, sehingga membuat mata dan otak tetap nyaman saat melakukan analisa.

Tapi apakah anda punya keberanian untuk membersihkan semua indikator yang ada dalam chart saat melakukan trading forex?. Setelah sekian lama terbiasa dengan banyaknya indikator yang di gunakan, pasti anda akan mual dan stress.

Cobalah terlebih dahulu dengan menggunakan akun demo sampai anda terbiasa dengan melihat pergerakan harga melalui candlestick.

Indikator bukan penentu trend

Fungsi utama dari indikator dalam trading forex adalah sebagai alat ukur  dan setup strategi yang membantu  trader agar berani mengambil keputusan, melalui fungsi tersebut trader lalu menunggu konfirmasi yang valid sebelum melakukan open position dengan percaya diri.

Trend sepenuhnya ditentukan oleh market maker berdasarkan pengaruh faktor supply dan demand bukan karena indikator yang dipasang dalam chart anda.

Kendala indikator dalam trading forex

Ada beberapa kendala dalam penggunaan indikator sebagai penentu meletakan entry dalam trading forex, sebagai berikut:

  1. Proses analisa yang terlambat atau lagging, sehingga signal konfirmasi yang diambil kemungkinan sudah kadaluarsa.
  2. Tidak bisa digunakan untuk semua time frame, seringkali signal pada time frame kecil berlawanan dengan trend besar atau sebaliknya.
  3. Penggunaan indikator tidak universal
  4. Market maker tidak memakai indikator seperti trader pemula atau trader retail, sehingga signal dari indikator tidak valid
  5. Perlu diperhatikan ada banyak indikator dalam forex dimana satu sama lainnya saling bertentanga.
  6. Faktor penentu trend bukan indikator melainkan hukum supply dan demand.

Market structure trading forex

Semenjak 8 tahun lalu saya mulai tertarik untuk mempelajari supply-demand yang menjadi alasan utama harga menjadi naik atau turun dalam trading forex. Aktivitas supply-demand bisa ditemukan dimana saja dalam chart yang membentuk market structure berisikan level support dan resistance penting.

Level S/R nantinya digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan atau membuat strategi yang tepat. Trader serius tidak menggunakan indikator atau system apapun dalam chart, karena hal tersebut justru akan mengganggu analisa mereka.

Topik pembelajaran selanjutnya pada bagian ke 2

Dalam artikel ini saya ingin membuka pikiran para pemula untuk melakukan trading forex tanpa indikator. Artikel selanjutnya akan lebih fokus membahas secara detail teknik trading forex berdasarkan struktur pasar, permintaan penawaran dan support resistance.

Catatan: 

Penggunaan indikator dalam trading forex adalah hak trader sepenuhnya, jika faktanya indikator bisa membantu trader dan sebaiknya tidak perlu berubah. Artikel inipun tidak menjamin bahwa informasi yang di bagikan bisa membuat trader sukses, karena trading forex sepenuhnya tergantung pada psikologi seseorang dalam menyikapi sistem yang digunakan.

Demikian artikel tentang teknik trading forex tanpa indikator, sampai jumpa pada artikel belajar trading forex selanjutnya. Image : Forex chart vector created by starline – www.freepik.com

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *