- Level transisi : Teknik whole number untuk mata uang menggunakan rentang 0.10000 pip. Sedangkan pada komoditas logam seperti emas menggunakan rentang 1000 pip.
- Level kuarter: level transisi dibagi dalam kuarter dengan jumlah 0.02500 pip, contohnya: 1.10000 – 1.12500 – 1.15000 – 1.17500 – 1.20000.
- Weekly – daily – H4
- Daily – H4 – H1
- H4 – H1 – 15
- H1 – 15 – 5
- Bagaimana Tren pada chart weekly saat ini? Uptrend/downtrend atau sideways.
- Bagaimana posisi harga saat ini, apakah ada di bawah/atas whole number mayor?
- Dari arah mana harga menuju lokasi level harga sekarang, apakah datang dari atas atau bawah?
- Apakah ada swing high/low atau sideway? Pada lokasi level harga sekarang?
- Apakah ada ada bearish atau bullish candle order block pada swing di lokasi terakhir. Jika ada tandai sebagai area supply dan demand weekly.
- Perlu di ingat jika ada candle order block, candle tersebut harus menembus swing high/low sebelumnya.
- Apakah trend daily searah dengan weekly? Bagaimana bentuk trend pada daily, uptrend, downtrend atau sideways?
- Dari arah mana harga datang ke lokasi level harga sekarang, apakah dari atas atau dari bawah?
- Apakah ada bearish atau bullish candle order block pada swing di lokasi terakhir. Jika ada tandai sebagai supply dan demand daily. Jika tidak ada COB, kita harus menunggu breakout high/low sebelumnya.
- Apakah harga telah menembus swing high/low sebelumnya? Jika ada COB apakah harga breakout swing high/low sebelumnya?
- Pada chart H4 harga secarap jelas bisa menembus WNR level 1.22500 (blue line) dari bawah.
- Secara bersamaan, harga juga berhasil menembus whole number minor (WNM) level 1.23000 (orange line)
- Namun, harga kemudian mendapatkan penolakan pada WNM level 1.23500 (garis hijau), dan sekaligus breakout “BMS LOW 1 DAILY”.
- Penolakan harga pada WNM 1.23500 (garis hijau) tersebut, menunjukkan market maker belum ada minat untuk mengubah level trading.
- Akhirnya, hal tersebut membuat harga terjun ke level WNM 1.23000, yang merupakan entry buy terakhir sebelum melanjutkan pola reversal.
- Langkah pertama, harga breakout pada level kuarter (0.02500 pip)
- Langkah kedua, harga membuat retracement untuk menuju pada level kuarter sebelumnya.
- Langkah ketiga entry pada order block yang terletak pada level kuarter.

Setup intraday menggunakan whole number
Beberapa hari lalu kami mendapatkan pertanyaan dari pembaca, mengenai teknik trading intraday menggunakan whole number. Melalui artikel ini kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai intraday menggunakan whole number, agar trader retail bisa menggunakannya untuk setup harian.
Baca juga : Order block forex trading, lokasi rahasia untuk entry (A4), Strategi Swing trading forex (A9)
Sekilas mengenai teknik whole number
Pada artikel ini, kami hanya membahas sedikit tentang teknik whole number, untuk keterangan lebih detail bisa baca pada artikel : Whole number forex trading (A6) UPDATED
Drop down analysis
Untuk melakukan setup Intraday yang tepat dengan whole number, kita harus membuat drop down analysis terlebih dahulu. Langkah awal ini penting sekali untuk di lakukan agar bisa mendapatkan informasi tentang arah tren dan lokasi harga.
Untuk melakukan drop down minimal harus menggunakan 3 timeframe, agar bisa mendapatkan informasi yang akurat. Timeframe 1 di gunakan sebagai mapping, TF 2 sebagai konfirmasi dan TF ketiga sebagai eksekusi, berikut pasangan analisa multi timeframe.
Untuk contoh teknik round number trading, kami menggunakan pasangan weekly, daily, H4 sedangkan untuk eksekusi menggunakan timeframe H1.
Panduan setup intraday trading
Sebelum melakukan trading, biasakan untuk melihat terlebih dahulu arah tren dan lokasi harga pada chart weekly. Kemudian buatlah catatan, yang berfungsi sebagai panduan trading, sebagai berikut:
Untuk menerapkan teknik trading whole number yang benar, catatlah semua informasi yang Anda peroleh dari pertanyaan pada chart weekly tersebut. Selanjutnya kita membuat mapping untuk menentukan level penting yang ada pada chart weekly, yang kemudian digunakan sebagai panduan trading pada TF kecil.
Satu hal yang perlu di ingat adalah, stop loss pada chart weekly sangat besar dan tidak cocok untuk Intraday. Untuk menghindari letak SL yang besar, sebaiknya kita rinci lebih lanjut area stop loss tersebut kedalam timeframe yang lebih kecil.

Analisa chart
Seperti yang terlihat pada chart weekly pada gambar diatas, harga telah menempuh rentang 0.10000 pip level transisi 1.20000 (WNR). Ini menandakan tujuan 0.10000 pip telah tercapai, apakah harga akan melakukan transisi level trading 1.20000 ke 1.30000?
Terlihat pada chart weekly harga berusaha untuk menembus level kuarter berikutnya pada level 1.22500, namun mengalami rejection beberapa kali. Rejection tersebut adalah manipulasi yang kemudian breakout harga terendah dari candle bullish (dalam kotak hijau), hal ini menunjukkan uptrends telah habis.
Bullish candle dengan high terakhir merupakan sinyal untuk Bearish order block, karena tidak ada candle berikutnya yang bisa menembus high sebelumnya. Bullish candle tersebut adalah sinyal downtrend, dan area tersebut adalah letak sell entry jika harga kembali ke area tersebut.
Mapping weekly untuk chart daily
Acuan kerja berupa mapping telah di buat di weekly, sekarang kita analisa daily sebagai konfirmasi pergerakan harga. Sama seperti pada saat melakukan drop down analysis untuk weekly, buatlah catatan sebagai berikut :
Setelah mendapatkan informasi, pada chart daily buatlah mapping seperti pada contoh gambar di bawah.

Setup intraday trading dengan chart daily
Gambar di atas adalah mapping weekly, yang kemudian digunakan pada chart daily, sedangkan kotak hijau pada resistant adalah candle order block weekly.. Terlihat pada gambar, low market strucrure daily (BMS L1D) telah tertembus, breakout tersebut akhirnya menjadi sinyal downtrend.
Breakout yang terjadi pada area BMS L1D memberikan kesempatan untuk melakukan entry sale pada area BMS L1D. Namun harus menunggu konfirmasi di H4 atau H1 dengan adanya formasi sell entry yang kemudian berhasil breakout pada swing low .
Selanjutnya mari kita gunakan mapping daily tersebut pada timeframe kecil, untuk mendapatkan entry sharp dan sebagai panduan untuk Intraday trading.
Setup intraday menggunakan whole number pada chart H4
Selanjutnya kita akan menggunakan time frame H4 untuk mendapatkan konfirmasi, yang mendukung sinyal dari TF daily sebelumnya. Pada TF H4 harus terbentuk formasi sell seperti BSL, pin bar, engulfing, yang kemudian berhasil breakout pada arah yang berlawanan.
Perhatikan gambar chart H4 : Garis hijau dan orange adalah whole number minor (WNM), sedangkan garis biru adalah whole number major (WNR).

Keterangan pada gambar chart H4:
Setup intraday trading pada chart H1 untuk ekskusi

Pada chart H1, harga akhirnya berhasil menembus 2 level penting yaitu WNM 1.23000 (garis orange yang pertama) dan WNR 1.22500 (garis Aqua). Breakout WNR 1.22500 dari atas, merupakan sinyal downtrend yang valid.
Setelah itu harga gagal breakout “BMS High 2 daily”, yang akhirnya membentuk candle order block “BSL 1H”. Selanjutnya, trader retail bisa menunggu manipulasi pada “BSL 1H” atau “BMS HIGH2 DAILY”, yang sekarang berubah fungsi menjadi resistance.
Setalah terjadi manipulasi pada “BSL 1H), trader bisa menyiapkan sell entry, pada saat harga kembali ke level tersebut. Ingat!, karena ini adalah untuk intraday trading, maka target profit hanya sampai pada garis orange kedua saja.

Sedangkan untuk entry 2, kita bisa menggunakan chart H1, dengan open position pada area bullish candle block yang ada di H1 atau “BMS LOW1 DAILY”. Letakkan target 1 pada WNM garis hijau 1.2150, sedangkan target 2 pada “BMS LOW 3 DAILY”.

Teknik trading intraday dengan siklus round numbers
Trader yang menggunakan siklus round numbers untuk teknik trading intraday harus bisa sabar, karena pembentukan trend yang valid membutuhkan rentang 0.02500 pip. Proses teknik trading intraday yang menggunakan siklus round numbers menggunakan proses sebagai berikut:
Jangan terlalu risau jika belum paham. Anda hanya perlu latihan beberapa kali dalam akun demo, agar bisa membiasakan diri dalam teknik trading intraday yang menggunakan siklus whole number.
Order Block Candle pada level round number
Candle ini memang jarang sekali muncul dalam setiap perdagangan forex, jadi tidak usah terobsesi untuk mencarinnya. Pada dasarnya, order block candle dalam chart tidak selalu harus 2 candle yang berlawanan arah. Anda harus bisa melihat order block sebagai sentimen pasar, yang keberatan jika level round number berhasil dibreakout.
Bahkan keteguhan mereka untuk menolak harga pada level round number, terkonfirmasi dengan keberhasilan mereka dalam menembus S/R yang berlawanan arah. Hal ini merupakan sinyal untuk berbalik arah, trader retail hanya perlu menunggu konfirmasi pada TF dibawahnya.
Berikut adalah tip untuk menentukan candle order block

Jika salah satu dari beberapa candle tidak bisa breakout dan close diatas harga tertinggi sebelumnya, maka ini adalah order block sell. Konfirmasi untuk order block sell adalah, harga berhasil breakout dan close pada harga terendah.
Sebaliknya jika beberapa candle tidak mampu breakout dan close pada harga terendah sebelumnya, maka ini adalah order block buy. Order block buy memerlukan konfirmasi berupa breakout dan close pada harga tertinggi dari market structure terakhir.
Jangan mengejar harga, entry tetap dilakukan pada saat harga kembali untuk melakukan tes ketahanan pada area order block. (gs)