- Ekspansi: sinyal awal dari arah pergerakan harga.
- Retracement: merupakan reaksi hasil dari ekspansi untuk mengambil order.
- Karena adanya pesanan jual/beli dari market maker pada arah yang berlawanan.
- Ekspansi yang terjadi sebelumnya, pada awalnya adalah entry tunggal yang memiliki volume yang sangat besar. Agar entry awal ini tidak membuat harga melejit terlalu jauh, maka market maker membagi entry tersebut kedalam beberapa block kecil.
- Selain itu, Ekspansi terbentuk karena reaksi likuidasi yang dibuat oleh market maker pada level signifikan.
- Trading sesuai dengan arah BMS (breakout market structure), yang terjadi pada TF acuan kerja sebelumnya.
- Setelah terjadi BMS, tunggu retracement hingga 50% – 70% pada level OTE Fibonacci TF acuan kerja.
- Selanjutnya pada level OTE, harus terbentuk pola reversal pada TF kecil (1 level lebih rendah).
- Jangan mengejar harga, karena cepat atau lambat harga pasti kembali, untuk melakukan re-test area breakout.
- Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi utama retracement adalah untuk mengembalikan harga pada trend awal. Namun selain itu, retracement juga merupakan pergerakan koreksi, yang terjadi karena adanya order block dari sisi berlawanan yang belum terisi.
- Contohnya: Pihak market maker yang berperan sebagai seller telah menyiapkan pesanan penjualan diatas level 1.22500. Apabila kemudian harga berhasil breakout pada level 1.22500, maka breakout tersebut akan memicu pesanan penjualan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
- Sebagai pergerakan koreksi, retracement kadang kala berbentuk sebagai penolakan yang kuat dari market maker. Penolakan tersebut terjadi, karena market maker belum menginginkan harga bergerak terlalu jauh.
- Gabungan aktivitas market maker berbentuk penolakan dan mengambil keuntungan, membuat retracement berhasil kembali pada trend semula untuk mengambil order.
- Breakout H/L (BMS ke 2)
- Rejection dari support atau resisten, setelah harga membuat BMS1 (pola market structure yang baru).
- Sinyal untuk perubahan trend.
- Konfirmasi sinyal untuk melanjutkan trend yang telah terbentuk sebelumnya.
- BMS bukan area trading, ini adalah sinyal awal untuk membuat setup pergerakan berikutnya.
- Sabar dan jangan takut ketinggalan.
- Arah trends pada timeframe besar dari H4 ke atas.
- Harus mengetahui level high atau low pada range terdekat sebelumnya yang berhasil di breakout.
- Saat harga retrace pada area 50% atau OTE, tunggu long shadow yang menolak harga.


Engulfing candle strategy: rahasia entry yang menguntungkan
Trader pemula wajib menguasai teknik engulfing candle strategy untuk meningkatkan kemampuan dan profit konsisten.

Tips Belajar trading forex untuk pemula
Pemula wajib membaca tips belajar trading forex pada artikel ini, untuk bisa trading dengan nyaman dan mendapatkan profit secara konsiten.

Psikologi dari perilaku harga dalam trading forex (3)
Psikologi perilaku harga melatarbelakangi reaksi pasar yang membentuk momentum dan kekuatan arah pergerakan harga.

Multi timeframe trading forex (6)
Dapatkan tips dan trik strategi multi timeframe trading forex untuk mendapatkan profit konsisten dan menghindari manipulasi trading.
Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan awal mula harga bergerak, kembali dan melanjutkan perjalanan trend, dan bagaimana cara melakukan entry dengan swing forex trading strategy yang sederhana.
Pergerakan harga yang membentuk trend pada dasarnya tidak bergerak secara acak, akan tetapi telah terbentuk berdasarkan dari pesanan market maker sebelumnya. Melalui jejak market structure yang terdapat dalam chart, selanjutnya trader bisa melihat perilaku pasar dan kemana arah tujuan harga yang sebenarnya.
Sebelum membahas tentang swing forex trading strategy, kita segarkan terlebih dahulu pemahaman tentang trend yang terjadi pada pasar forex.
Siklus Swing Forex Trading
Siklus trend dalam perdagangan forex yang sempurna terdiri dari range high dan low secara bertahap, contohnya seperti pada gambar 1. Susunan dari range high dan low tersebut, kemudian menjadi petunjuk terhadap momentum trend yang sedang berlangsung.

Susunan trend yang valid pada perdagangan forex, pada umumnya terdiri dari 2 bagian penting yang merupakan siklus dari pergerakan harga. Kedua bagian penting dalam struktur tren tersebut adalah sebagai berikut:
Namun yang menjadi masalah adalah, kedua bagian tersebut terjadi pada setiap time frame, dengan arah yang saling bertentangan. Perbedaan arah trend pada setiap time frame tersebut, pada akhirnya justru membuat trader kebingungan dalam menentukan trend yang ingin diikutinya.
Oleh sebab itu, kami akan membagikan tips dan triks yang sederhana, agar trader bisa menghindari trend palsu dan manipulasi.
Ekspansi (sebab) awal mula terjadinya trend baru
Ekspansi adalah dorongan kuat yang bergerak menuju satu arah, yang merupakan sentimen awal dari market maker agar bisa membuat trend baru. Pergerakan tersebut diawali dengan terbentuknya breakout pada market structure terdekat, yang kemudian disebut sebagai “penyebab” arah pergerakan akan berubah.
Ada beberapa faktor penting dalam perdagangan forex, yang berhasil memicu aktivitas ekspansi, sebagai berikut:

High dan Low Trend Range
Setelah terjadi ekspansi, konfigurasi market structure kemudian akan berubah dengan membentuk range baru, yang disebut dengan Range High dan Range Low. Bentuk dari range trend tersebut, akhirnya akan terlihat seperti yang ada pada gambar 4 di bawah ini.

Umpamanya range di atas terbentuk pada chart Daily, maka pergerakan arah berlawanan yang terjadi pada H4 dianggap sebagai retracement ke awal trend. Oleh sebab itu, penting sekali bagi trader retail untuk memilih TF yang menjadi referensi trend, sebelum meletakkan entry.
Entry pada range market structure

Untuk meletakkan entry pada range market structure secara aman, contohnya seperti yang terdapat pada gambar 5 di atas. Trader retail harus menerapkan syarat entry sebagai berikut:
Retracement (akibat) setelah ekspansi
Tujuan utama retracement adalah untuk mengembalikan harga pada trend awal (order block). Pergerakan retracement selalu berlawanan arah dari ekspansi sebelumnya, namun ada alasan lain dari terbentuknya retracement dengan penjelasan sebagai berikut:
Sinyal dan konfirmasi untuk ekspansi
Sinyal ekspansi dimulai dengan pergerakan harga yang berhasil breakout dan tertutup pada H/L market structure (BMS). Untuk menghindari pergerakan breakout yang palsu, candle breakout sebaiknya terdiri dari 2 candle dengan bentuk yang sama.
Konfirmasi untuk ekspansi dinyatakan valid apabila pergerakan harga setelah ekspansi, berhasil membentuk beberapa pola pergerakan sebagai berikut:
Breakout market structure (BMS)
Tergantung dari konteks dan lokasi harga, hasil dari breakout tersebut memberikan informasi sebagai berikut:
Baca juga : Multi timeframe trading forex (6)
Untuk menghindari kesalahan melihat arah trend, trader harus melakukan entry sesuai dengan arah BMS sebelumnya pada TF yang lebih besar.
Catatan penting yang harus diperhatikan oleh trader retail, sebagai berikut:
Failure market continuation (FMC) Sebagai rejection
Ketika terjadi uptrend namun harga kemudian gagal menembus puncak yang terakhir, kegagalan tersebut justru breakout Swing Low terdekat. Maka FMC dianggap valid, demikian juga sebaliknya untuk trend bearish yang gagal melanjutkan penurunan

Perhatikan contoh FMC yang terdapat pada gambar 7, seperti yang terlihat uptrend mengalami penurunan momentum yang drastis. Hal tersebut ditandai dengan penutupan harga tertinggi yang tidak bisa melebihi long shadow candle sebelumnya, ini adalah petunjuk penting bahwa buyer sedang taking profit.
Namun ternyata itu bukan sekedar profit taking, tetapi ada order blok yang membuat harga berbalik, yang kemudian breakout pada lembah sebelumnya. Ini merupakan rencana reversal, untuk memastikan hal tersebut trader harus melihat pergerakan harga pada TF besar.

Setup entry swing forex trading strategy
Berikut adalah setup entry swing forex trading strategy, dengan menggunakan bantuan fibonacci untuk mendapatkan optimal trading entry.
Fibo retracement
Setelah terjadi trend baru, yang di tandai dengan adanya formasi candle yang berhasil menembus high/low pada market structure sebelumnya. Trader selanjutnya harus bersiap-siap untuk membuat setup entry pada area Optimal Trading Entry (OTE).
Trader bisa menggunakan fibonacci sebagai alat untuk mengukur dan menentukan area berhenti suatu retracement, setelah terjadi breakout sebelumnya. Biasanya harga akan melakukan retrace sampai 50%, bahkan sampai pada 0.62, 0.70, 0.80 sebelum melanjutkan pergerakan sesuai dengan trend yang baru di bentuk.

Penggunaan fibonacci untuk swing forex trading strategy
Hati-hati saat menggunakan fibonacci untuk swing forex trading, karena fibonacci bukan alat pengukur mutlak yang menentukan seberapa jauh harga akan melakukan retrace. Sebelum menggunakan fibonacci anda harus mengetahui:
Coba buka chart dan lakukan latihan dengan mencari area BMS dan FMC. Perhatikan bagaimana perilaku harga pada area tersebut! Demikian artikel tentang swing forex trading Strategy ini, semoga bisa bermanfaat.