- Siklus pergerakan harga dalam struktur trend yang terdapat pada setiap time frame.
- Memahami hukum supply dan demand pada level signifikan (round number).
- Selanjutnya memahami market structure yang berisikan pola harga dan formasi candle.
- Pertama-tama, gunakan chart H4 yang berfungsi sebagai acuan trend dan juga siklus pergerakan harga yang utama.
- Kedua, gunakan chart H1 yang berfungsi sebagai pola retracement dari trend utama yang ada pada H4. Dan bisa juga berfungsi sebagai eksekusi mengikuti trend utama.
- Yang terakhir, gunakan chart M15 yang berfungsi sebagai eksekusi untuk pola retracement pada H1 dan juga sebagai entry untuk trend utama pada H4.
- Harga harus berhasil breakout pada angka bulat minor, dengan konfirmasi 2 candle berurutan pada chart H4.
- Selanjutnya harga kembali ke 0.01000 pip (gold 100 pip) pada level WNM sebelumnya.
- Setelah harga mencapai level WNM sebelumnya, harga akan membentuk pola rejection atau false breakout.
- Untuk konfirmasi false breakout atau rejection, harga kemudian breakout H/L berlawanan arah yang dekat dengan level WNM.
- Setelah tahap ke 4 berhasil dilaksanakan, Trader bisa entry berdasarkan arah pola rejection atau false breakout pada saat harga kembali ke OTE Fibonacci di chart M15.
- Harga berhasil breakout pada level angka bulat mayor, dengan konfirmasi 2 candle breakout berurutan pada chart daily.
- Setelah breakout pada level WNR, harga akan kembali ke level WNR sebelumnya.
- Ketika mencapai level WNR sebelumnya, harga membuat pola rejection atau false breakout.
- Selanjutnya harga breakout pada H/L arah berlawanan yang dekat dengan level WNR.
- Setelah tahap ke 4 berhasil, trader bisa entry pada saat harga kembali ke OTE Fibonacci di chart di M15.
- Pertama-tama, trader retail harus membuat pemetaan harga pada chart daily untuk mengidentifikasi level round number yang dekat dengan harga sekarang.
- Setelah membuat pemetaan pada chart daily, selanjutkan kita menggunakan pemetaan tersebut pada chart H4 atau H1 sebagai konfirmasi pergerakan harga.
- Menggunakan chart M15 untuk melakukan entry.

Profit secara konsisten dalam perdagangan forex
Pada kesempatan kali ini, kami akan berbagi tips dan trik forex yang menggunakan strategi trading M15 agar bisa mendapatkan profit secara konsisten. Umumnya perdagangan forex adalah salah satu jenis investasi yang sangat populer dan menjadi pilihan utama sebagai pekerjaan tambahan.
Namun sayangnya kebanyakan dari trader pemula terobsesi untuk cepat kaya, sehingga hal tersebut sering membuat mereka takut dan serakah. Selanjutnya, trader harus memahami beberapa aspek penting dalam perdagangan forex sebagai berikut:
Memanfaatkan chart M15
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu kerangka waktu yang populer bagi scalper adalah chart M15, yang mewakili 15 menit data harga per kandil. Chart M15 populer dalam perdagangan forex, karena terbukti mampu memberikan informasi fluktuasi untuk keperluan scalping.
Tidak hanya itu, pola pergerakan harga pada chart M15 umumnya nampak jelas dan terperinci, meskipun hanya pergerakan jangka pendek. Kesimpulannya banyak scalper yang senang menggunakan strategi trading untuk chart M15, karena bisa memberikan profit secara konsisten.

Strategi trading M15 pada level signifikan
Support dan resistance merupakan bagian terpenting dalam trading forex, karena kedua level tersebut adalah decision point untuk reversal atau melanjutkan trend. Umumnya, Market maker selalu meletakkan posisi mereka pada level signifikan melalui likuiditas, sehingga membuat level signifikan menjadi semakin kuat.
Sebaliknya trader retail secara alami justru mencari peluang reversal pada level signifikan untuk mendapatkan profit secara konsisten. Oleh sebab itu, market maker sering membuat level signifikan palsu pada TF kecil yang mudah terlihat agar bisa melakukan likuiditas.
Berikut adalah beberapa level penting dalam perdagangan forex, yang sering dipergunakan pada saat trading dalam chart M15.
Baca juga : Rahasia pola pullbacks untuk sukses trading forex
Level Support dan Resistance
Pada dasarnya, level support adalah tempat berkumpulnya para pembeli, pada area ini kemungkinan besar harga akan berbalik arah dan naik. Ketika harga mencapai level support, trader lebih tertarik untuk melakukan pembelian, sehingga harga naik kembali menjadi lebih tinggi.
Sebaliknya, Resistance adalah level di mana harga kemungkinan besar akan berbalik arah dan turun setelah mencapai level tersebut. Ketika harga mendekati level resistance, banyak trader yang lebih tertarik untuk menjual, sehingga menyebabkan harga turun kembali menjadi lebih rendah.
Level SBR dan RBS
Apabila pergerakan harga berhasil menembus support, maka level tersebut berubah fungsi menjadi resistance, dan perubahan ini akan memberikan kekuatan tambahan. Pada umumnya, pergerakan harga yang kembali ke level tersebut akan mengalami penolakan kuat, dan menjadi bearish.
Sebaliknya apabila harga berhasil menembus level resistance, maka level resistance akan berubah menjadi support. Perubahan fungsi level tersebut pada umumnya akan memberikan kekuatan besar untuk membalikan arah secara mudah menjadi bullish.
Level round number
Angka bulat (round number) adalah harga dengan bilangan bulat, yang pada umumnya memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga. Hal ini disebabkan karena angka bulat adalah lokasi strategis bagi Market Maker untuk memasuki pasar.
Dalam perdagangan forex, Level signifikan pada angka bulat berlaku untuk semua time frame tanpa terkecuali. Namun, mengonfirmasi penembusan atau pembalikan pada level-level ini tidaklah mudah. Konfirmasi membutuhkan harga untuk melakukan penembusan atau penolakan, setidaknya pada chart harian.
Cara aman memasuki pasar dengan strategi trading M15
Karena keamanan dan profit secara konsisten adalah alasan utama, maka trader retail sebaiknya mempertimbangkan lokasi entry yang memiliki probabilitas tinggi. Oleh sebab itu, siklus pergerakan multi timeframe menjadi prosedur utama untuk mendapatkan sinyal dan konfirmasi untuk trading menggunakan chart M15.
Untuk mendapatkan sinyal entry dengan probabilitas tinggi, trader harus menggunakan tiga TF untuk keperluan analisa teknikal:
Pada chart H4, trader selanjutnya melakukan pemetaan terhadap level penting, market structure dan siklus trend. Setelah itu, trader retail bisa membawa pemetaan tersebut pada chart M15, untuk melakukan eksekusi.
Entry S/R multi time dengan strategi trading M15

Bagaimana cara menggunakan level signifikan pada chart M15 dalam trading forex?. Sebagai contoh seperti entry buy pada gambar chart H4 di atas. Anda bisa menggunakan level support yang terdapat pada chart H4 tersebut untuk menentukan level entry.
Ketika harga mendekati support, Anda bisa membuat rencana untuk membeli dan menempatkan stop loss di bawah level support chart M15. Ketika harga berada pada support dari time frame besar, Anda harus mencari sinyal “price action” seperti FALSE BREAKOUT, POLA FMC dan lainnya.

Entry level RBS SBR
Apabila Anda menemukan level yang membuat harga mondar-mandir di sekitar level tersebut, maka level ini adalah level perubahan fungsi. Level SBR RBS umumnya menggunakan siklus pergerakan harga pada chart daily keatas, sebagai konfirmasi breakout atau reversal.
Oleh sebab itu, Trader harus menggunakan chart daily untuk pemetaan siklus pergerakan harga. Sebagai contoh seperti pada chart daily dibawah, terdapat “SBR DAILY”, trader bisa entry sell setelah harga kembali ke level tersebut.

Selanjutnya, kita cari peluang sell pada “ENTRY SELL 1” dengan menggunakan time frame M15, seperti pada contoh gambar di bawah ini.

Entry round number
Pada umumnya level RBS SBR terbentuk pada round number pada time frame besar seperti daily atau weekly. Namun tidak menutup kemungkinan trader bisa memanfaatkan lokasi tersebut untuk entry pada chart M15.
Untuk menjaga keamanan saat melakukan entry pada Chart M15, trader harus menandai level RBS SBR pada chart daily terlebih dahulu. Kemudian trader menunggu price action pada level tersebut dalam bentuk market structure pada chart M15.
Whole number minor
Berikutnya apabila RBS SBR terbentuk dari angka bulat minor (WNM) dalam kisaran 0.01000 pip (gold 100 pip). maka proses entry strategi trading M15 adalah sebagai berikut:

Whole number mayor
Selanjutnya adalah RBS SBR yang terbentuk pada angka bulat major (WNR) dalam kisaran 0.02500 pip (Gold 250 pip), dengan rincian sebagai berikut:
Perhatian!. Apabila setelah terjadi rejection atau false breakout pada level WNM atau WNR, tapi harga gagal membuat konfirmasi dengan breakout H/L terdekat. Maka bisa dipastikan harga akan melanjutkan tujuan sebelumnya untuk breakout pada level WNM atau WNR yang awalnya gagal.
Contoh trading level round number
Pada paragraf berikutnya, kami akan mengulas contoh trading dengan cara memanfaatkan level angka bulat untuk melakukan entry pada M15.
Chart DAILY: cara membuat profit secara konsisten

Chart diatas adalah GBP JPY menggunakan chart daily. Terlihat harga gagal melanjutkan downtrend, setelah harga mencapai level quarter (157.500). Level quarter (157.500) adalah filter untuk level transisi (160.000) yang berfungsi sebagai konfirmasi arah.
Setelah harga berhasil breakout pada “HIGH DAILY”, maka trader retail bisa menandai area demand daily sebagai lokasi entry buy. Selanjutnya kita gunakan area demand (warna biru) sebagai panduan trading pada H4 atau H1, seperti pada contoh gambar di bawah.
Chart H4 dan H1

Pada chart H1, buyer mulai mengambil alih perdagangan dengan melakukan breakout pada high (resistance) terdekat (garis putih). Selanjutnya pada chart H1, trader retail bisa meletakan entry buy pada garis putih yang telah berubah fungsi sebagai support.
Sedangkan untuk entry pada chart H4, trader harus menunggu harga kembali ke level WNR (157.500), seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Chart M15

Chart M15 seperti yang terlihat pada contoh diatas, menunjukan secara rinci pergerakan candle bullish yang mengambil alih arah pergerakan harga. Terlihat jelas, buyer mulai membuat pola reversal yang kuat pada saat harga berada di area “demand daily”.
Manajemen Risiko untuk membuat profit secara konsisten
Tidak ada strategi perdagangan yang bagus dan bisa membuat profit secara konsisten tanpa manajemen risiko yang tepat. Trader harus selalu menggunakan order stop-loss untuk membatasi potensi kerugian dan menggunakan ukuran posisi yang sesuai untuk mengelola risikonya.
Penting untuk menetapkan rasio risiko-imbalan yang memastikan potensi keuntungan melebihi potensi kerugian. Trader juga harus memiliki rencana yang jelas untuk mengelola trading, dengan menetapkan target profit pada level tertentu
Agar tidak terjebak dengan sinyal palsu, trader bisa menggunakan konfirmasi tambahan sesuai dengan kebutuhan. Trader bisa menambahkan indikator momentum atau volume, untuk lebih memvalidasi sinyal perdagangan.
Kesimpulan
Chart M15 terbukti bisa menjadi timeframe yang menguntungkan bagi trader yang lebih memilih trading jangka pendek. Dengan syarat, trader mematuhi semua peraturan yang berlaku, disiplin dan sabar untuk menunggu konfirmasi dari pihak market maker sebelum entry.
Feature image: Image by Freepik