- Strategi trading forex sederhana ini menggunakan analisa multi time frame, agar trader bisa menggetahui trend yang sebenarnya.
- Strategi ini menggunakan TF daily (kadang kala weekly) sebagai referensi trend dan panduan kerja.
- Posisi entry bisa menggunakan H4, H1, M15 atau bahkan M5, setelah mendapatkan konfirmasi dari TF Daily.
- Selain itu trader setidaknya memahami juga tentang whole number mayor trading, karena penjelasan kami kadang kala berisikan level whole number mayor.
- Main Market Structure (MMS)
- Sub market structure (SMS)
- A : harga murah (Low), yang berfungsi sebagai support, tempat berkumpulnya para pembeli.
- B : adalah posisi harga agak mahal (Lower High) yang membentuk resistance (tempat penjual akan meletakan entry sell), namun dengan syarat poin A telah tertembus oleh poin C.
- C : adalah posisi harga paling murah (Lower Low), setelah berhasil breakout pada poin A (harga murah sebelumnya). Breakout tersebut memberikan sinyal bahwa market structure adalah downtrend yang kuat.
- D : (Lower High) merupakan retracement untuk melakukan entry sell pada poin A atau paling jauh poin B. Apabila poin D berhasil breakout poin C, maka pola downtrend menjadi valid dan kuat, kadang kala kami akan menunggu poin D berhasil breakout poin C, sebelum meletakan posisi entry.
- Harga berhasil breakout pada support/resistance atau H/L pada market structure utama, Namun ternyata harga gagal untuk melanjutkan trend sesuai dengan breakout sebelumnya.
- Selanjutnya terjadi manipulasi terhadap S/R atu H/L market stucture sebelumnya berupa candle pin bar atau engufling. Pola FMC yang terjadi setelah manipulasi, adalah rencana market maker untuk menghentikan harga.
- Sebaliknya mereka melanjutkan pergerakan harga pada arah yang berlawanan yang sesuai dengan arah manipulasi.
- Weekly – daily – H4
- Daily – H4 – H1
- H4 – H1 – M15
- Cari dan tentukan terlebih dahulu HIGH/LOW Market Structure forex sebelumnya. Seperti pada contoh gambar atas, A = Low, B = Lower High dan C = Lower Low.
- Tandai High/Low tersebut sebagai resistance dan support.
- Lokasi harga saat ini sedang berada di mana, datang dari arah mana dan akan menuju kemana.
- Menentukan area supply dan demand berdasarkan Whole Number Mayor.

Strategi perdagangan mengunakan market structure
Dalam kesempatan ini, kami akan membahas strategi trading forex sederhana menggunakan market structure, yang mudah dipahami oleh semua trader. Selain itu, artikel cocok untuk trader yang masih ragu, sehingga mereka bisa mulai mendapatkan profit secara konsiten setelah membaca artikel ini.
Sebelum memulai, trader harus mengetahui strategi perdagangan dalam artikel ini, sebagai berikut:
Baca juga : Whole number forex trading (A6)
Jenis market structure sebagai strategi perdagangan

Market Structure adalah pola pergerakan harga yang kemudian membentuk trend perdagangan forex, pada masing-masing time frame yang berbeda. Oleh sebab itu, trader harus memilih salah satu TF, yang akan digunakan sebagai panduan trend pada TF kecil yang berfungsi sebagai eksekusi.
Strategi trading yang kami gunakan berdasarkan pada analisa multi timeframe. Oleh sebab itu, kami membagi market structure ke dalam 2 bagian yang saling berhubungan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Main Market Structure (MMS)
MMS adalah kerangka trend pada salah satu timeframe, yang dipergunakan sebagai panduan dasar untuk analisa, mapping dan keputusan.

Sebagai contohnya seperti pada gambar atas, yang merupakan susuan dari pola downtrend yang valid. Sedangkan untuk uptrend, Anda bisa membalikkan gambar pola market structure, sementara itu uptrend terdiri dari High, Higher Low dan Higher High.
Berikut adalah penjelasan untuk market structure dengan pola downtrend:
Sub market structure (SMS)

Garis hitam adalah Main Market Structure yang valid, sedangkan garis merah adalah sub market structure (yang terbentuk di dalam market structure utama). Sub market structure merupakan tren valid yang terbentuk pada TF lebih kecil, sehingga trader retail bisa mengikuitnya juga.
Sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa kemungkinan besar tren pada TF utama adalah downtrend, karena poin C berhasil breakout support pada poin A. Oleh sebab itu, sub market structure pada TF kecil terbentuk yang berfungsi sebagai retracement, agar harga bisa kembali menuju order pesanan yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh market maker.
Entry pada market structure forex
Selanjutnya market maker melakukan retracement, untuk mengambil posisi sell pada poin D, sedangkan posisi penjualan terbaik untuk trader retail adalah pada OTE. Atau jika trader retail bisa sabar menunggu untuk mendapatkan lokasi sell terbaik dengan resiko rendah, ikuti prosedur berikut:
Entry sell pada resistance (poin B) pada Market structure utama, setelah terjadi manipulasi berupa pola stop loss hunter. Berikut adalah contoh pola stop Loss hunter, yang menggunakan teknik BSL (buy stop loss trading) seperti pada gambar bawah.

Untuk strategi SLH bisa baca artikel: Likuiditas forex trading, rahasia stop loss hunter (A3).
Analisa strategi trading forex sederhana

Contoh yang ada pada gambar di atas adalah market structure downtrend yang telah valid pada chart daily. Pola downtrend tersebut valid, karena pola manipulasi (B) BERHASIL BREAKOUT pada poin (A BMS DAILY). Selanjutnya mari kita gunakan mapping diatas untuk strategi perdagangan kita selanjutnya.
Breakout yang terjadi pada SBR1 DAILY, sudah bisa dipastikan bahwa akan terjadi retracement dari support (poin A) menuju ke resitance (poin B). Retracement tersebut selain untuk mengambil order sell dari market maker, adalah untuk re-test ketahanan area resistance sebelum melanjutkan tren.
Selanjutnya setelah poin B berhasil breakout poin A, maka trader retail bisa meletakan entry sell secara aman, saat harga kembali ke SBRI1 DAILY. Untuk sharp entry, sebaiknya tunggu pola manipulasi pada SBRI1 DAILY yang terjadi pada TF M15 atau M5.
Entry yang aman dengan trading strategy
Pada kasus trading seperti contoh di atas, poin A (BMS DAILY) sebenarnya telah menjadi konfirmasi downtrend yang valid. Hal ini bisa memungkinkan, karena poin A sebenarnya adalah manipulasi yang valid, setelah breakout pada SBR1 DAILY.
Pada pola seperti ini, trader profesional akan melakukan entry dengan menunggu harga kembali ke level resisntance pada point (B). Selanjutnya manipulasi (B) merupakan double konfirmasi, sehingga trader retail bisa melakukan “entry sell 1 (H4)”, setelah harga berhasil brakout low pada SMS H4.
Dalam hal ini, trader retail bisa mengambil dua peluang trading dengan menggikuti pola retracement , yang dimulai dari support (point A), Selanjutnya menggikuti pola reversal untuk entry sell, dengan menunggu konfirmasi breakout low SMS di chart H4.
Strategi perdagangan yang aman bagi trader retail

Strategi trading forex sederhana untuk entry sell berdasarkan pola chart di atas, adalah meletakkan posisi sell pada lokasi OTE Fibonacci. Namun sebelum melakukan entry, trader harus memperhatikan momentum yang terjadi pada timeframe kecil.
Jika menganalisa timeframe H4 setelah terjadi breakout pada SBR1 DAILY, pergerakan buy sangat kuat, dan bahkan berusaha untuk menembus resistance (poin B). Ada alasan logic di balik pergerakan ini, yang akan kami bahas nanti pada sesi whole number mayor trading.
Selanjutnya setelah terjadi manipulasi pada resistance (poin B), harga mengalami FMC ( gagal untuk melanjutkan tren karena momentum yang lemah). Gambar dibawah adalah contoh pola FMC yang bisa digunakan sebagai sinyal sell, untuk pola FMC buy silahkan dibalik saja.

FMC trading strategy

Pola FMC adalah salah satu strategi trading forex terbaik, yang bisa memberikan sinyal lebih awal tentang pembalikan arah harga. Pola FMC dinyatakan valid apabila:
Strategi perdagangan menggunakan analisa multi time frame
Strategi forex sederhana yang aman dan menguntungkan, harus berdasarkan pada analisa multi timeframe. Setidaknya dengan menggunakan 2 Time Frame secara bersamaan. Hal tersebut sangat penting di lakukan, agar trader bisa mengetahui arah tren secara menyeluruh.
Prosedur baku analisa multi timeframe untuk strategi trading forex adalah sebagai berikut:
Fungsi timeframe besar
Untuk melakukan strategi perdagangan yang tepat guna, kita membutuhkan minimal 1 TF besar, yang berfungsi sebagai TF utama. Pada TF utama tersebut, kita melakukan analisa pergerakan tren harga, pola market structure dan pemetaan untuk mendapatkan batas S/R.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan pada saat melakukan analisa pasar.
Setelah mendapatkan informasi arah harga pada TF utama, kemudian kita gunakan pemetaan tersebut pada TF kecil untuk meletakkan posisi entry.
Fungsi timeframe kecil

Tujuan dasar dari strategi perdagangan pada timeframe kecil, adalah untuk mencari peluang entry dari market structure utama. Peluang entry pada TF kecil, harus berbentuk pola FMC, SLH atau false breakout pada area S/R.
Apabila pergerakan harga pada TF kecil berhasil menembus S/R signifikan atau H/L pada market structure utama. Maka trader retail wajib menunggu konfirmasi breakout tersebut pada TF utama (panduan kerja) untuk menghindari false breakout.
Jika candle breakout pada TF kecil berhasil tertutup di atas/bawah S/R TF utama, maka breakout tersebut valid. Sebaliknya, apabila candle breakout tersebut gagal tertutup pada S/R TF utama, maka pola breakout pada TF kecil sebelumnya adalah false breakout.
Entry pada TF kecil

Pola market structure pada gambar diatas, adalah implementasi dari chart daily sebagai downtrend, karena harga telah membentuk BMS DAILY. Penggunaan chart H4 adalah untuk mengetahui momentum pergerakan harga, sebelum trader memutuskan untuk entry.
Catatan : Jika momentum buy pada TF kecil masih kuat, sebaiknya tunda dulu untuk melakukan entry sell. Dan untuk kasus ini, strategi trading yang terbaik adalah mengikuti buy retracement, dengan target pada poin B market structure utama.
Untuk posisi SELL pertama pada chart H4, berlokasi pada “entry sell1 H4”. Lokasi ini di anggap valid karena, telah terjadi breakout pada swing low H4 (garis kuning). Selanjutnya trader bisa melanjutkan bearish pada “entry 2 H4 ” dan seterusnya, seperti pada contoh gambar diatas.
Downtred pada H4 akhirnya berhasil breakout A (BMS DAILY), dengan penutupan harga harian berada di bawah poin A. Strategi trading terbaik untuk pola downtrend yang kuat tersebut, adalah melakukan entry sell pada area poin D MANIPULASI.
Gambar andalan : Image by rawpixel.com on Freepik