- Harga dianggap berhasil breakout level WNR, apabila candle akhirnya berhasil tertutup di atas/bawah level WNR pada chart daily, dengan 2 candle breakout berturut-turut.
- Untuk WNM (whole number minor) dengan kisaran 100 pip, harga dianggap breakout apabila candle akhirnya berhasil close pada area bawah/atas level WNM H4. Breakout WNM pada chart H4. sebaiknya terdiri dari dengan 2 bentuk candle yang sama agar bisa meningkatkan probabitas.
- Apabila harga naik mencapai level 250 pips berikutnya, maka harga di anggap sedikit mahal.
- Pergerakan sejauh 500 pip di anggap agak mahal. Selanjutnya pada level ini, tawar menawar harga akan lebih intens dan banyak terjadi manipulasi.
- Apabila harga kemudian bergerak sampai melebihi 1000 pips, maka besar kemungkinan akan berbalik arah. Karena pergerakan harga sejauh 1000 pips (0.10000), adalah pergerakan maksimum dan secara psikologis harga sangat mahal.
- Level quarter berjarak pada setiap 250 pip (gold) atau 0.02500 pip untuk mata uang.
- Decision point berjarak 500 (0.05000) pip.
- Transition point berjarak 1000 (0.10000) pip.
- Jika harga tidak berhasil menembus high/low swing (yang terdapat pada level quarter) maka harga menjadi sideway.
- Apabila harga berhasil menembus H/L swing tersebut, maka harga akan melanjutkan trend yang telah terjadi sebelumnya.
- Namun apabila terjadi manipulasi pada level quarter, dan HARGA kemudian berhasil break pada H/L berlawanan yang dekat dengan level quarter. Maka formasi tersebut akan membuat harga mengikuti arah breakout pada swing terakhir. Contohnya seperti pada gambar dibawah.
- Penawaran dan permintaan (supply demand) untuk menganalisa mengapa harga naik dan turun.
- Upaya dan hasil, analisa bentuk candle, swing dan market structure pada area WNR.
- Sebab dan akibat, analisa perilaku pasar pada WNR.
- Fase 1 harga pause sejenak, yang akhirnya membentuk struktur akumulasi atau distribusi. Pada fase tersebut pasar sedang menunggu kelanjutan trend.
- Fase 2 harga akan kembali menuju level quarter sebelumnya, untuk melakukan test ketahanan. Pada fase ini biasanya market maker akan melakukan manipulasi yang menyesatkan dari arah tren yang sebenarnya.
- Level WNR (Whole Number Mayor).
- Order Blocks.
- HTF SLH (area stop loss) pada support dan resistance.
- HTF High dan Low dari Market Structure Utama
- Candle rejection pada H4 harus terbentuk secara lengkap terlebih dahulu.
- Penolakan uptrend harus dikonfirmasi oleh harga yang berhasil breakout pada low market structure yang berlawanan pada chart H4.

Strategi swing untuk profit konsisten
Pada artikel sebelumnya Akumulasi manipulasi distribusi trading forex (A8), kita telah mempelajari cara entry dengan menggunakan intraday. Sekarang mari kita akan bahas cara entry dengan menggunakan strategi swing trading forex tingkat lanjut, agar trader bisa meningkatkan ketajaman insting dalam forex.
Selanjutnya, strategi swing trading ini untuk mengantisipasi aktivitas akumulasi, manipulasi dan distribusi pada skala besar.
Baca juga : Teknik trading whole number untuk setup intraday
Whole number forex trading (A6)
Strategi swing trading dengan Whole Number Mayor (WNR)
Strategi ini menuntut kita agar bisa memetakan pergerakan harga secara rinci, dengan menggunakan whole number mayor pada timeframe besar. Hal ini penting sekali agar kita mendapatkan gambaran lengkap mengenai trend harga dan sentimen pasar.
Round atau whole number faktanya adalah area psikologis pada trading forex, yang merupakan landasan kuat dalam mempengaruhi terjadinya penawaran dan permintaan. Contohnya gambar yang ada di bawah adalah level whole number mayor sebagai area pergerakan harga, yang terbagi dalam 250 pips (level quarter).

Prosedur Whole Number Mayor dan Minor
Untuk chart 5 digit, pergerakan harga pada level WNR adalah 250 = 0.02500 pip, 500 = 0.05000 pip, 750 = 0.07500 pip dan 0.1000 = 10000 pip. Sedangkan untuk WNM adalah 25 pip = 0.00250 pip, 100 pip = 0.01000 pip.
Standar nilai mata uang dan komoditi dalam forex
Nilai suatu mata uang tidak berubah secara acak, melainkan ditentukan berdasarkan siklus pergerakan harga dalam rentang 250 pips, dengan kisaran rentang pergerakan 1000 pips. Berikut ini adalah penjelasan siklus pergerakan harga, dengan perumpamaan harga bergerak naik dari level 1.000 sebagai trend awal.
Psikologi pergerakan harga untuk strategi swing trading
Pada kenyataanya, forex adalah permainan psikologi pada saat harga berada pada level WNR atau WNM. Terutama level WNR yang seringkali menjadi lokasi konsolidasi dengan banyak manipulasi.i.
Whole number mayor memiliki 3 siklus, ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut:
Teknik swing trading pada Level Quarter
Pada dasarnya, strategi swing trading pada level kuarter berlaku, apabila harga berhasil breakout pada level quarter. Maka breakout tersebut adalah sinyal awal, sebagai rencana untuk mengembalikan harga ke level quarter sebelumnya.
Pergerakan retracement setelah breakout merupakan prosedur dasar dari Market Maker, sebagai upaya untuk mengambil profit. Dan sekaligus mengembalikan harga pada order blok yang ada pada level quarter sebelumnya.
Biasanya pergerakan tren akan cenderung berhenti sejenak setelah mencapai level quarter, karena market maker ingin melihat respon pasar terhadap trend tersebut. Pada level quarter tersebut, tren akan kehilangan momentum dan mulai bergerak secara sideway, sehingga penawaran dan permintaan menjadi seimbang.
Mengatasi manipulasi pada level kuartal
Konsolidasi pada level quater memiliki rentang sekitar 50 pip, meskipun rapat namun berisikan manipulasi MM yang menjebak. Berikut adalah beberapa faktor yang perlud diperhatikan oleh trader retail, agar bisa mengatasi pergerakan harga pada level WNR.

Decision point
Level 500 pip berfungsi sebagai decision point dalam teknik swing, karena level ini merupakan penentu arah pergerakan dalam rentang medium. Di samping itu, aktivitas konsolidasi pada level ini akan berlangsung lebih panjang dan lama daripada level quarter.
Metode trading pada level 500 menggunakan cara yang sama pada level 250, namun pergerakan retracement akibat dari breakout level 500 bisa lebih jauh. Pergerakan harga pada level 500 ini sering menjebak persepsi trader retail, karena seolah-olah mengubah market structure utama.
Transition point
Pada saat tren berhasil mencapai rentang 1000 pips, maka tujuan tren dianggap selesai, namun bukan berarti harga akan berubah arah pada saat itu juga. Disamping itu, level transisi berfungsi juga sebagai pertahanan terhadap perubahan level perdagangan menjadi lebih tinggi/rendah.
Biasanya harga berkonsolidasi sangat lama saat berada di sekitar (atas/bawah) 1000 pip, karena beberapa market maker sedang bernegoisasi untuk langkah selanjutnya. Kadang kala, harga justru melanjutkan trend sebelumnya dengan melakukan transaksi perdagangan pada rentang 1000 pips WNR berikutnya.
Untuk alasan ini, level quarter yang berada di atas/bawah transisi levle berperan sebagai konfirmasi perubahan level perdagangan. Apabila harga berhasil breakout pada level quarter, maka harga resmi merubah level perdagangan. Namun apabila gagal, harga akan kembali ke level 1000 pip sebelumnya.
Contoh transisi level WNR

Berikut adalah contoh perubahan level perdagangan, setelah harga berhasil breakout pada level quarter diatas atau dibawah level transisi. Sebagai contohnya, kita mengunakan chart GBPUSD, untuk menganalisa perubahan level perdagangan.
Pada awalnya, GBPUSD berhasil melakukan pegerakan mencapai level tertinggi pada harga 1.40000. Akan tetapi, GPBUSD kemudian mengalami penurunan trend sampai menyentuh harga1.30000. Selanjutnya, market maker hanya berminat untuk bertransaksi pada rentang harga 1.30000 untuk menuju ke harga1.20000.
Contohnya seperti yang terlihat pada chart daily di atas, harga dari 1.30000 kemudian berhasil breakout pada level quarter (1.27500). Keberhasilan breakout level quarter (1.27500) merupakan konfirmasi kuat, bahwa Market Maker lebih tertarik mengubah level perdagangan. Hal tersebut mereka lakukan, karena terdapat order pembelian di harga 1.20000 yang harus terpenuhi.
250 (0.02500) pips penurunan pertama
Misalnya saat ini. posisi harga berada pada level quarter (1.27500), maka kita bisa membuka TF H1 untuk melihat situasi lebih detail.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, harga berhasil menembus level quarter (1.27500 pips). Aktivitas pembelian dan penjualan dari trader retail pada level 1.27500 ternyata tidak mampu menggerakkan harga lebih jauh.
Oleh sebab itu, Market Maker kemudian mengubah posisinya sebagai buyer untuk melakukan pembelian secara berutun. Namun sebenarnya, pembelian tersebut adalah untuk menjebak trader retail (terbukti pembelian ini tidak bisa breakout order block yang ada pada 1.27500).
Selanjutnya, setelah Market Maker membuat manipulasi (BSL) pada 1.27500, harga kemudian meluncur cepat dan breakout pada 1.25000. Untuk mengikuti BSL dengan aman, trader bisa entry setelah harga kemudian kembali ke OTE.
500 (0.05000) pips penurunan kedua
Penurunan kedua yang kemudian mencapai level 1.25000, merupakan penurunan sebesar 50% dari 1.30000. Harga 1.25000 merupakan decision points, yang berfungsi sebagai konfirmasi untuk mengubah tujuan tren selanjutnya.
Biasanya harga yang berhasil menembus level 500 akan bergerak sideways, sampai ada keputusan retracement untuk mengambil order yang masih tertinggal. Rentang retracement setelah breakout 500, akan mengambil order pada level 250 sampai level 500 sebelumnya.
Selanjutnya untuk trading level 500, trader sebaiknya menunggu harga kembali ke level quarter, atau area signifikan seperti OTE fibonacci. Kemudian menunggu sampai terjadi SLH pada area 1.2600, yang di lanjutkan dengan breakout swing low (BMS).
3 prinsip forex tingkat lanjut untuk swing trading
Swing trading menggunakan 3 asas untuk melakukan analisa, ketiga asas tersebut adalah sebagai berikut:
Penawaran dan Permintaan – Penyebab Harga Naik dan Turun
Hukum supply dan demand: ketika permintaan lebih besar dari penawaran, maka harga akan naik, sebaliknya ketika penawaran lebih besar dari permintaan, maka harga akan turun. Untuk mengetahui kekuatan antara penawaran dan permintaan, trader bisa menggunakan formasi candle yang sedang terjadi pada area supply demand.
Jika area supply demand yang digunakan ada pada TF besar, maka formasi candle harus sesuai dengan TF tersebut. Setelah terjadi pola candle yang signifikan pada level supply demand, pola candle tersebut kemudian bisa digunakan sebagai lokasi entry pada TF kecil.
Baca pola candle pada : Rahasia pola Doji dalam perdagangan, Candle pinbar sebagai decision point trading forex
Upaya dan Hasil
Trader harus melakukan analisa kekuatan pergerakan harga dari bentuk candle saat berusaha menembus level signifikan. Asas upaya dan hasil ini memberikan peringatan dini tentang kemungkinan adanya perubahan tren dalam waktu dekat.
Misalnya, ketika uptrend dengan volume tinggi, tetapi kemudian close dengan shadow panjang di bawah resistance akan mengarah pada pembalikan arah. Atau harga gagal mencapai harga tertinggi atau terendah yang baru, ini menunjukkan penurunan minat yang mengakibatkan pembalikan arah juga.
Sebab & Akibat – Struktur Pasar
Pada dasarnya, struktur pasar terbentuk karena perilaku market maker, saat harga berada pada level signifikan. Pada momen tersebut struktur pasar akan mengalami beberapa fase, sebagai berikut:
Strategi swing trading forex dengan multi timeframe
Untuk melakukan analisa pergerakan harga, kita gunakan dropdown analysis dengan melihat pergerakan market structure pada weekly sampai H4. Selalu gunakan analisa yang sederhana dan mudah untuk di pahami, jangan tergiur oleh strategi dan profit orang lain.
Key level
Buatlah mapping dan tentukan terlebih dahulu key level pada high timeframe (HTF), yang akan di gunakan sebagai entri point pada low timeframe (LTF). Key level pada HTF harus bisa menahan pergerakan harga, yang sekiranya berusaha untuk menembus key level tersebut.
Berikut adalah level kunci pada HTF:
Catatan: tidak perlu menentukan key level pada semua timeframe, dapatkan key level pada area terdekat di HTF, yang bisa digunakan untuk setup entry pada LTF. Berikut urutan chart untuk multi timeframe trading, Weeikly – Daily – H4, Daily- H4 – H1, H4 – H1- M15.
Studi kasus

Pada awalnya, GBPUSD seperti yang ditunjukan dalam chart weekly sedang mengalami downtrend yang kuat dari harga 1.30000 menuju harga 1.20000. Selanjutnya harga berhasil menembus level quarter (1.1750), ini sebenarnya adalah sinyal downtrend karena area support (weekly SLH/SSL) telah ditembus.
Namun sayangnya, formasi breakout tersebut hanya menggunakan 1 candle, dan hal ini justru membuat tren berpotensi berbalik arah. Dari sini, kita sebenarnya sudah memiliki petunjuk kuat tentang rencana market maker terkait arah pergerakan harga sebenarnya di masa depan.
Saat ini market structure TF weekly adalah downtrend, tapi MM belum berniat untuk mengubah transisi perdagangan lebih murah. Hal ini terlihat dari usaha Market maker yang kemudian melakukan penolakan kuat pada harga 1.15000, bahkan harga berhasil breakout level 1.22500 diatasnya.
Setup entry untuk uptrend

Pada situasi ini kita bisa mencari kesempatan buy pada level 1.20000, dengan menggunakan pola market structure pada LTF H1. Mari kita lihat formasi penolakan pada area 1.15000 sebelumnya. Pada chart H1 terjadi akumulasi pada garis putih di bawah penutupan candle weekly.
Setelah itu Market Maker melakukan manipulasi berupa breakout harga tertinggi dan sekaligus harga terendah dari rentang akumulasi yang ada pada H1. Sampai di sini area supply dan demand menjadi seimbang, yang artinya pergerakan penjadi sideways.
Kita tidak boleh sell meskipun harga telah breakout low H1, karena breakout pada low tersebut justru membuat area akumulasi menjadi semakin lebar. Namun dalam pergerakan berikutnya, ternyata harga justru breakout BMS H1. Untuk open posistion buy, kita harus menunggu harga kembali ke OB H1 atau OTE fibonacci.
Untuk mendapat entry buy yang akurat dan mengurangi jarak stop loss, kita bisa setup buy pada TF yang lebih kecil seperti M15 atau M5.
Cara setup entry untuk Downtrend

Berikut adalah contoh untuk bearish swing trading. Pada chart EURUSD daily, harga turun dan berhasil menembus 1.05000. Ini pertanda MM berniat untuk mengubah level trading menjadi lebih rendah.
Selanjutnya rencana trading kita adalah sell pada area 1.07500, namun kita harus menunggu manipulasi (BSL) terlebih dahulu pada 1.07500. Setelah itu baru membuat setup entry sell pada H4 atau TF lebih kecil.
Rencana sell pada level 1.07500 adalah murni berdasarkan teknik whole number trading, Dengan asas “entry pada level quarter sebelumnya, setelah harga berhasil breakout pada level quarter yang menjadi target.
Seperti yang terlihat dalam gambar, pergerakan harga EURUSD adalah downtrend dengan target breakout 1.05000. Jadi setelah harga berhasil breakout 1.05000, maka kita hanya perlu menunggu harga kembali ke 1.07500.
The entry

Pada chart H4, setelah konsolidasi beberapa hari, harga akhirnya berhasil breakout pada BMS DAILY (swing low). Ini adalah sinyal valid untuk breakout whole number mayor. Setelah itu harga pasti kembali ke level quarter sebelumnya (1.07500) untuk sell.

Terlihat pada pada chart M15, setelah terjadi uptrend yang panjang, akhirnya Market Maker melakukan likuiditas dan sell pada 1.07700. Namun kita harus memastikan keamanan entry agar tidak terjebak dengan trend palsu.
Berikut langkah-langkah yang kita perlukan untuk memastikan keamanan:
Setelah kedua point di atas telah terpenuhi, maka kita bisa melakukan entry pada OTE fibonacci atau candle order block. Sekali lagi sebelum entry, kita harus mendapatkan konfirmasi berupa penolakan pada OTE atau order block H4,
Artikel strategi ini menutup rangkaian pembahasan mengenai market structure semoga bisa berguna.
Gambar andalan : Image by rawpixel.com on Freepik