Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar trading forex mengenai psikologi perilaku harga sebagai aspek penting dalam memahami pelaku pasar. Sebelum melanjutkan pastikan anda sudah membaca pelajaran sebelumnya yang berjudul Forex candlestick pattern : rahasia profit konsisten
Apa itu psikologi perilaku harga?
Psikologi perilaku harga adalah tindakan awal yang melatarbelakangi suatu reaksi pasar, yang kemudian membentuk momentum dan kekuatan arah pergerakan harga. Tindakan awal yang mempengaruhi pergerakan harga sama sekali tidak terjadi secara acak atau karena indikator yang anda gunakan.
Aktivitas dalam perdagangan forex murni terjadi karena beberapa faktor:
- Pertama: adanya bid dan ask pada level signifikan, yang merupakan area entry dari Market Maker.
- Kedua: penggorengan isu melalui berita yang bisa mempengaruhi emosi pelaku pasar.
Selama ini kita hanya mengetahui bahwa pelaku pasar adalah buyer dan seller, faktanya ada pihak ketiga yang justru memegang kendali utama. Mereka memiliki power dalam mengatur dan mengawasi permintaan dan penawaran, pihak ketiga tersebut adalah market maker (Bank sentral).
Leave no stone unturned
Untuk melindungi ekuitas dan meningkatkan pendapatan, market maker tidak ragu untuk melakukan beberapa tindakan seperti manipulasi trend pergerakan harga. Trader yang memahami psikologi perilaku harga akan memiliki keunggulan signifikan, karena bisa mengantisipasi manipulasi sebelum terjebak oleh market maker.
Contohnya seperti pada gambar A1, terlihat bagaimana market maker berusaha untuk mempermainkan persepsi trader retail untuk sell entry pada SBR. Lokasi seperti inilah yang sering kali menjadi area likuidasi bagi market maker untuk memangsa stop loss.

Baca juga: Order block forex trading, lokasi rahasia untuk entry (A4)
Memahami psikologi perilaku harga melalui formasi candlestick
Untuk bisa memahami sentimen pasar secara baik, pengetahuan pertama yang harus dikuasai oleh trader pemula adalah formasi candlestick. Karena candlestick merangkum semua informasi penting, yang berisikan sentimen, kekuatan dan momentum pelaku pasar.
Berikut adalah pertanyaan untuk anda, coba perhatikan candle pada gambar 1! Apa yang anda lihat dari bentuk candlestick pada gambar 1?. Pasti anda setuju untuk mengatakan itu adalah candlestick bullish karena harga tertutup diatas harga pembukaan.

Apabila candlestick tersebut kita bedah dalam time frame lebih kecil, maka akan menghasilkan 4 candle dengan formasi seperti berikut.

Namun ternyata harga close dibawah support ……

Persepsi trader ritel vs marker maker

Contohnya seperti pada pergerakan harga pada gambar 4, perhatikan sekelompok candle yang ada pada kotak abu-abu. Selanjutnya bagaimana pendapat anda mengenai perilaku seller dan buyer tersebut?
Trader ritel pasti akan menyimpulkan pergerakan candlestick tersebut sebagai berikut:
- Re-entry sell, setelah bullish candle mencoba untuk menembus resistance, yang kemudian menjadi Long-legged Doji.
- Candle berikut adalah bearish engulf, yang seharusnya merupakan sinyal sell lanjutan.
- Namun harga kemudian menjadi bullish, seperti yang terlihat pada gambar.
Disinilah lokasi likuidasi yang menguntungkan bagi market maker, yang kemudian berhasil membuat persepsi seller dan buyer terperangkap dalam setupnya masing-masing.
Pemahaman market maker terhadap psikologi perilaku harga
Pertama mari kita perhatikan multiple top shadow yang ada pada kotak abu-abu, apakah Anda masih ingat konsepnya?. Multiple shadow pada kotak abu-abu memberikan sinyal, bahwa level tersebut sudah lemah, dan skenario yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
- Likuiditas yang bertujuan untuk menjebak trader retail, agar segera memasuki pasar dengan entry sell atau entry buy.
- Selain itu, multiple shadow merupakan formasi konsolidasi karena sedang menunggu dorongan dari market maker untuk melanjutkan pergerakan selanjutnya.
Inilah yang di maksud dengan analisa pasar dengan menggunakan psikologi perilaku harga, yang memang bisa memberikan informasi tambahan. Selain itu, analisa teknik menggunakan harga bisa membantu trader retail terhindar dari jebakan.
Momentum dari perilaku harga
Masih Ingat pembahasan kita tentang “Momentum harga dalam candlestick” pada pelajaran pertama?. Prinsip tersebut bisa di terapkan dalam psikologi perilaku harga yang sedang kita pelajari sekarang.

Momentum suatu pergerakan harga terjadi akibat psikologi perilaku pasar, yang berusaha untuk memegang kendali atas kubu lainnya. Jika salah satu kubu gagal untuk break level S/R, maka hal tersebut akan menyebabkan momentum menjadi berkurang.
Manipulasi market maker menggunakan stop hunting
Contohnya pada chart h1 pada gambar 6, terlihat buyer mulai mengambil sikap dengan melakukan penolakan (pin bar) pada area support untuk reversal.

Ada beberapa test level berupa multiple top shadow candlestick, yang mengindikasikan bahwa area resistance terdekat mulai melemah. Bahkan pada saat harga menembus support, buyer menolak dengan dragonfly doji yang memiliki momentum bullish lebih kuat.
Yai ….. apa arti nya? tunggu 1 atau 2 candle sebagai konfirmasi, dan……

Selanjutnya harga mulai melaju naik lebih tinggi, buyer terlihat percaya diri untuk melanjutkan trend bullish dengan kekuatan penuh. Perhatikan pula setelah terjadi uptrend, momentum bullish mulai melemah dan pendek akibat penolakan dari seller.
Sepertinya harga sudah mulai goyah karena kehilangan kekuatannya.

Sekarang adalah momen yang tepat untuk keluar dan mengambil keuntungan, karena ada tanda-tanda yang “mencurigakan” di sekitar area resistance.
Stop hunter dan jebakannya
Perhatikan market maker membuat jebakan bullish, seolah-olah harga akan melanjutkan uptrend dengan menembus high market structure sebelumnya. Namun terjadi hal yang aneh dengan terbentuknya bearish engulfing yang memakan bullish sebelumnya.
Hal seperti sering terjadi pada level signifikan, karena pada level tersebut market maker bisa membuat profit dengan melakukan likuiditas. Booom…seperti yang sudah diduga sebelumnya, harga akhirnya berbalik arah. Untung saja kita sudah memahami psikologi perilaku harga, jadi tidak tergiur dengan “momentum jebakan”.

Secara teknik situasi perubahan arah seperti di atas terjadi karena penolakan S/R, pullback, round number level atau bisa juga re-test S/R. Ingat! Likuiditas dengan aksi manipulatif akan selalu terjadi pada level penting seperti S/R, whole number, news dan letak stop loss.
Membaca psikologi dari perilaku harga
Melanjutkan pembahasan sebelumnya, kira-kira situasi apa yang bisa anda pahami dari pergerakan candle seperti pada gambar 10 ?. Cobalah anda analisa kira-kira kemana arah pergerakan harga tersebut seperti yang telah anda pelajari sebelumnya.

Apakah Anda menjawab harga sepertinya sedang berusaha naik, dengan terbentuknya bullish engulfing ? Jika iya, maka jawaban Anda benar!

Mari kita pelajari : Candle 1 dan 2 menunjukkan bahwa market sedang bearish, meskipun candle 1 menunjukkan momentum yang kuat. Namun tidak demikian dengan candle ke 2 yang enggan untuk melanjutkan penurunan.
Melihat kondisi seperti ini buyer kemudian menanggapi sebagai momentum kenaikan yang kuat, dengan candle engulfing yang melahap candle ke 2. Ini menunjukkan kekuatan seller yang mulai melemah, maka tanpa basa basi buyer selanjutnya mengambil alih kontrol trend sepenuhnya.
Formasi candle reversal, profit taking dan pullback

Bentuk pola candle reversal, profit taking atau pullback terkadang sulit untuk di bedakan, sehingga sering menyesatkan trader retail. Bentuk pola candle reversal, profit taking atau pullback terkadang sulit untuk di bedakan, sehingga sering menyesatkan trader retail. Sebagai contoh pada gambar 12, menunjukkan indikasi profit taking, dengan adanya candle bearish yang bergegas keluar.
Dalam kasus ini, candle bearish yang panjang pada urutan keempat, tidak menyatakan suatu kekuatan dari seller. Bagaimana bisa mengetahuinya?.
- Psikologi perilaku harga pada ketiga candle sebelumnya menunjukan kekuatan bullish dengan momentum bagus.
- Harga penutupan candle terakhir tidak lebih rendah dari sesi pembukaan bullish candle pertama.
Komitmen sebagai kekuatan sentimen
Perilaku harga yang tersirat dari formasi candle pada gambar 12, menyatakan bahwa aktivitas penjualan tidak organik karena merupakan taking profit. Apabila formasi ini bermaksud untuk membuat trend, maka seharusnya ada komitmen yang kuat berupa tindak lanjut penjualan organik dari seller.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal ini, trader sebaiknya melakukan analisa teknikal untuk psikologi dari perilaku harga sebagai berikut:
- Pertama: lakukan analisa dengan melihat 4 timeframe dibawah. Tujuannya agar bisa mendapatkan informasi yang sedang terjadi pada candle tersebut.
- Kedua: lihat momentum dan kekuatan harga yang membentuk candle pada timefime kecil. Agar bisa mendapatkan informasi akurat bahwa formasi candle dari TF kecil bisa digunakan sebagai setup entry.
Formasi reversal yang kuat
Sinyal kuat dari formasi reversal adalah seperti gambar berikut:
Dari gambar 13. kita melihat penutupan candle terakhir lebih rendah dari sesi pembukaan candle bullish yang pertama. Setidaknya ini merupakan indikasi awal yang menunjukkan ketertarikan kubu seller untuk masuk, dan kemudian membalikkan arah pergerakan harga.
Satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa formasi candle engulfing meskipun kuat, tidak berarti bahwa pasar selalu akan mengikutinya. Oleh sebab itu, diperlukan analisa teknik yang melibatkan beberapa time frame, untuk melihat siklus pergerakan harga secara terperinci.
Formasi candle engulfing pada TF kecil faktanya hanya merupakan retracement dari TF besar, yang terlihat seperti trend kukuh pada TF kecil. Retracement dari TF besar pada dasarnya bertujuan agar market maker bisa mengambil order sebelumnya.