en_US English version

    Apa itu price action trading system?

    Kita sering mendengar istilah “price action trading” pada saat trader retail sedang menganalisa pergerakan harga. Pada dasarnya, ada beberapa jenis price action yang digunakan oleh trader retail dalam perdagangan forex. Contohnya price action yang menggunakan sinyal indikator atau trading system.

    Namun dalam artikel ini, kita akan fokus membahas price action trading berdasarkan psikologi supply dan demand pada level whole number mayor. Sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu bahwa price action trading untuk forex memiliki dua pengertian:

    • Reaksi dan tindakan trader, pada saat harga berada pada zona supply dan demand (SND).
    • Tindakan (strategi trading) yang tepat untuk melakukan tindakan, dengan mengantisipasi pola harga pada zona SND atau S/R.

    Perilaku harga pada level signifikan

    Pada dasarnya, pergerakan harga dalam trading forex tidak acak, tetapi cenderung membentuk pola pergerakan yang berbeda pada masing-masing chart. Umumnya, harga akan membentuk suatu pola yang signifikan pada saat berada pada level signifikan.

    Baca juga : Zona SND (supply demand trading forex)

    Pola harga biasanya terbentuk dari 2 atau beberapa candle, yang berisikan informasi penting tentang keputusan dan strategi trading dari buyer atau seller. Berikut adalah contoh dari beberapa bentuk pola candle yang ada pada chart forex:

    price action trading system
    CANDLESTICK PATTERN

    Kadangkala pola pergerakan harga pada saat mendekati level signifikan tidak hanya terbentuk dari 2 atau 3 candle saja. Namun pergerakan harga tersebut bisa berupa pola market structure yang memiliki makna tertentu, contohnya seperti pada gambar di bawah ini:

    price action trading system
    PRICE PATTERN

    Strategi trading pada level signifikan

    Oleh karena itu, tugas kita sebaiknya menunggu market maker meninggalkan petunjuk penting, pada saat harga berada dalam level penting. Petunjuk tersebut berupa pola candle atau pola market structure, yang memberikan informasi bagaimana kira-kira pergerakan berikutnya.

    Setelah mendapatkan informasi penting tentang arah pergerakan harga, selanjutnya kita bisa melakukan price action trading strategi berdasarkan sistem yang kita gunakan.

    Psikologi di belakang price action trading

    Agar bisa menggunakan price action trading dengan baik, trader retail sebaiknya mengetahui terlebih dahulu asal usul pergerakan harga. Pada dasarnya, market maker adalah pelaku utama yang bertanggung jawab penuh terhadap pergerakan harga, melalui penawaran dan permintaan.

    Price action trading dari market maker pada level round number, biasanya membentuk pola market structure atau order block. Pola ini kemudian akan menjadi zona SND, yang mempengaruhi price action trading pada saat harga kembali ke area SND tersebut. 

    whole number mayor
    WNR (whole number mayor)

    Whole number mayor (WNR) sebagai level psikologis

    Berdasarkan pada teknik WNR, pergerakan harga adalah sekitar 250 (0.02500) pip, untuk menuju ke 1000 (0.10000) pip sebagai target pergerakan harga. Pergerakan harga pada setiap 0.02500 pip (level kuarter), kemudian menjadi area perdagangan bagi institusi keuangan untuk membuat penawaran dan permintaan.

    Pergerakan harga yang berhasil breakout dan kemudian kembali ke level kuarter, pada dasarnya merupakan siklus dari teknik WNR yang harus terpenuhi. Apabila pergerakan harga berhasil menembus level menengah atau 500 (0.05000) pip sekaligus, maka harga akan kembali ke level menengah sebelumnya.

    Catatan untuk trading pada round number

    Harga sukses breakout pada level WNR, apabila terdapat 2 candle yang secara berututan close di bawah/atas WNR, minimal pada chart Daily. Selain itu, bisa juga berupa 1 candle yang open di bawah/atas level WNR yang kemudian di ikuti oleh beberapa candle.

    Ingat, beberapa candle setelah candle breakout yang open di atas/bawah level WNR, tidak boleh breakout pada high/low dari candle breakout tersebut. Selanjutnya, candle tersebut berfungsi sebagai retracement agar harga bis kembali ke order block pada level quarter sebelumnya.

    Untuk whole number minor dengan kisaran 100 (0.00100) pip, juga menggunakan syarat yang sama pada WNR. Namun untuk konfirmasi breakout, trader retail bisa menggunakan chart H4.

    Level psikologi bagi trader retail

    Perubahan terhadap penawaran dan permintaan pada level WNR  hanya bisa terjadi, apabila bank dan pedagang besar melakukan order pesanan.  Mereka adalah market maker yang menyebabkan price action menjadi sangat dinamis saat berada pada zona SND.

    Sementara itu, trader retail sama sekali tidak bisa membuat harga naik atau turun, karena kita tidak punya cukup modal. Oleh sebab itu, price action trading yang terbaik adalah selalu menunggu konfirmasi dari market maker, agar tidak terkecoh dengan arah palsu.

    Trader retail tidak bisa memperlakukan Zona SND secara baku meskipun berada pada level terkuat sekalipun, karena berhubungan dengan minat dari market maker. Dalam menyikapi suatu zona SND, market maker mungkin lebih berminat terhadap harga termurah atau termahal pada zona SND sehingga terjadi likuiditas.

    Memahami market maker dalam trading forex

    Dalam perdagangan forex, market maker tidak bisa dengan mudah menempatkan entry mereka dalam satu posisi sekaligus. Mereka harus memecah entry di sekitar posisi yang sama, dalam beberapa bagian kecil agar harga tidak melejit secara tiba-tiba.

    Namun hal tersebut masih belum bisa membantu, karena jumlah nilai order yang ada dalam order mereka masih sangat  besar. Oleh sebab itu, mereka membuat siklus pergerakan harga menjadi 0.02500 pip, sebagai ruang pergerakan harga yang aman untuk entry mereka.

    Strategi price action trading market maker

    Dengan jumlah nilai order yang besar, mereka sering kali kesulitan untuk menemukan cukup banyak order yang berada pada sisi berlawanan. Oleh sebab itu, mereka akan membiarkan harga bergerak menjauh terlebih dahulu, untuk melihat respons pasar terhadap pergerakan harga.

    Sampai akhirnya harga berhasil breakout pada level signifikan (WNR) yang memiliki banyak order berlawanan, barulah market maker membuat strategi trading. Proses trading tersebut, seperti contoh pada gambar  yang ada di bawah.

    price action trading system

    Contoh untuk price action trading

    Berikut adalah contoh untuk price action trading berdasakan pada gambar atas, dalam menyikapi level transisi (1.40000). Pertama, market maker akan menempatkan entry sell pada level transisi (1.40000) yang telah tertembus, untuk membuat harga bergerak menjauhi pesanan mereka. 

    Market maker akan membiarkan harga bergerak sampai mencapai atau breakout level kuarter (1.37500), tanpa membuat order baru. Pada momen ini, market maker menunggu respon dari pasar, sampai harga berhasil melakukan breakout pada level kuarter (1.37500).

    Setelah harga breakout level kuarter dan mencapai zona demand daily, mereka kemudian membuat harga kembali ke sumbernya. Dengan cara ini market maker bisa mengambil sisa pesanan yang belum tereksekusi, sekaligus sebagai konfirmasi harga aman menuju target berikutnya.

    Siklus price action trading

    Menindak lanjuti siklus price action trading dari market maker tersebut, trader retail bisa memanfaatkan 2 peluang trading yang aman sebagai berikut:

    1. Trader retail bisa entry buy pada level 1.37500 untuk mengikuti pola retracement, dengan target pada level 1.40000
    2. Setelah harga kembali dan mencapai level 1.40000, trader retail bisa mencari peluang sell.

    Kedua peluang trading di atas terbilang aman, karena merupakan silklus price action dari market maker, yang sudah tentu akan membuat rencana mereka berjalan lancar.

    Price action trading untuk profit konsisten

    Sebenarnya kita tidak perlu menghafalkan semua bentuk pola candle maupun market structure yang sering kita jumpai pada chart. Akan tetapi, kita bisa  menyederhanakan sistem  price action trading yang akan kita gunakan dengan hanya fokus pada level WNR saja.

    Pada saat harga berada pada level WNR. Kita harus menunggu 3 poin di bawah, sebelum menentukan price action trading yang di butuhkan.

    1. Taking profit (konsolidasi dan pullback).
    2. Rejection/penolakan pada zona SND.
    3. BMS (Breakout market structure) pada zona SND.

    Aksi pengambilan keuntungan

    Pola FMC (gagal lanjut tren)

    Pada saat market maker keluar dari pasar, maka otomatis akan menghentikan pergerakan harga pada level signifikan seperti WNR. Pada fase ini, akan terjadi aktivitas konsolidasi, sehingga pergerakan harga menjadi sideway (karena proses akumulasi/distribusi).

    Selain itu, tujuan dari profit taking dilakukan pada level signifikan, karena masih ada beberapa sisa pesanan yang belum tereksekusi. Sehingga market maker perlu untuk membuat harga kembali ke order block awal, agar bisa mengambil order tersebut.

    Pada saat aksi profit taking terjadi, sering kali dimulai dengan manipulasi, yang kemudian dilanjutkan dengan FMC (gagal melanjutkan trend). Contoh pola FMC seperti pada gambar dibawah ini.

    Contoh fase taking profit menggunakan FMC

    FMC H4 FOR SELL ENTRY

    Berikut adalah contoh taking profit setelah uptrend. Seperti terlihat dalam contoh gambar, harga telah berhasil breakout dari atas pada level 1.22500 (daily).  Maka arah harga berikutnya adalah mengambil order sell yang terdapat pada level 1.22500, dalam hal ini, trader bisa mengikuti buy retracement terlebih dahulu.

    Untuk mengambil order buy di level 1.20000, market maker harus mengambil keuntungan terlebih dahulu dengan melakukan manipulasi. Pada chart H4, terdapat formasi dragon fly doji sebagai pola manipulasi, yang kemudian disusul oleh formasi

    FMC H1 FOR BUY ENTRY

    Proses buy seperti contoh di atas, setelah terjadi penolakan dengan candle doji, harga kemudian gagal melanjutkan downtrend yang merupakan konfirmasi untuk FMC. Setelah itu harga berhasil breakout pada HIGH H1, entry buy diletakakan pada level 1.20000

    Untuk mengambil order sell pada 1.22500, menggunakan proses yang sama dengan order buy yang telah dijelaskan sebelumnya. Trader retail harus menunggu formasi manipulasi atau FMC, sebagai konfirmasi sebelum melakukan entry.

    Baca : Swing forex trading strategy (A1)

    Rejection menggunakan manipulasi pada level signifikan

    Penolakan tren terjadi karena harga dianggap terlalu mahal atau murah, sehingga seller atau buyer melakukan penolakan pada level tertentu. Pada umumnya penolakan terjadi pada level WNR (kuarter, menengah dan transisi), berupa false breakout (pin candle atau engulfing).

    Contoh rejection adalah sebagai berikut : EURUSD telah mencapai level 1.10000, market maker selanjutnya melakukan rejection, menggunakan formasi order block. Selanjutnya, Trader retail bisa menggunakan strategi order blok, seperti pada contoh gambar di atas pada saat meletakan entry.

    Baca : Order block forex trading, lokasi rahasia untuk entry (A4) dan Order block Level dalam forex market structure (A5)

    POLA SLH

    Baca Likuiditas forex trading, rahasia stop loss hunter (A3)

    Breakout market structure (BMS)

    Breakout terbentuk setelah harga berhasil menembus zona SND pada level WNR. yang merupakan sinyal awal dari arah tujuan harga. Untuk entry dengan resiko rendah, kita harus menunggu harga kembali ke oder block yang berada di zona SND pada level kuarter sebelumnya.

    Namun untuk teknik trading WNR, pola breakout ada 2 macam :

    1. Breakout level kuarter dan level menengah yang hanya memerlukan konfirmasi berupa 2 candle breakout yang tertutup pada atas/bawah level kuarter atau menengah.
    2. Breakout level transisi yang memerlukan konfirmasi breakout pada level kuarter sebelum atau sesudahnya. 
    Zona SND (supply demand trading forex), price action trading system
    Pergerakan harga pada level transisi sebelum breakout level kuarter diatasnya

    Berikut adalah contoh entry untuk gambar di atas setelah harga berhasil breakout pada level transisi

    • Pada saat harga berhasil breakout pada 1.20000 WNR dari bawah. Market maker melakukan profit taking dengan keluar dari pasar, dan kemudian mengambil order order buy pada level 1.20000. 
    • Pada momen ini, trader retail sebaiknya hanya menunggu entry buy pada level 1.20000, karena pergerakan ini belum resmi perubahan level perdagangan.
    • Setelah harga berhasil kembali pada level 1.20000, trader retail sebaiknya menunggu konfirmasi buy, dengan menggunakan price action trading berupa  SLH atau FMC.

    Untuk memahami tentang trading breakout market structure lebih lanjut, silahkan baca artikel: Swing forex trading strategy (A1).

    Arti dari singkatan kata

    1. SND : Supply and Demand 
    2. BMS : Breakout market structure 
    3. SLH : Stop Loss hunting
    4. FMC : Failure market structure continuation (gagal melanjutkan tren).
    5. WNR : whole number mayor 

    Untuk indikator WNR silahkan download di sini

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *