- Harga breakout ke bawah pada bahu kiri yang merupakan level signifikan (support), dan kemudian membentuk Lower Low.
- Namun harga kemudian breakout pada High terdekat (High) dan membentuk BMS, pola breakout ini menunda pergerakan downtrend sebelumnya.
- Berikutnya mulai terjadi retracement pendek, untuk entry dari reaksi BMS. Retracement (garis biru) seringkali tricky karena merupakan area manipulasi, oleh sebab itu, trader sebaiknya menunggu pola higher high.
- Apabila harga berhasil breakout pada BMS maka pola tersebut menjadi HNS yang valid.
- Entry HNS pada area OTE Fibonacci atau order block terdekat (Entry pada TF kecil).
- Setelah terbentuk “High2”, maka rentang trading adalah “High0” (low) dan “High2” (high). Dalam hal ini, harga kemungkinan besar akan melakukan manipulasi sampai pada support signifikan.
- Untuk membuat pola HNS valid, maka market maker akan membuat bahu kanan pada time frame besar, yang berlokasi pada support signifikan.
- Level whole number
- Entry pola retracement
- Order block pada supply demand.
- Terjadi breakout H/L market structure pada level signifikan pada chart besar yang digunakan sebagai acuan kerja.
- Pada chart kecil harga gagal melanjutkan trend dari TF utama, yang kemudian ditandai sebagai S/R.
- Harga breakout High atau Low market structure arah berlawanan pada TF lebih kecil.
- Entry pada area S/R atau OTE Fibonacci di TF kecil.
- Target pada level signifikan yang berlawanan arah.

Apa itu pola head and shoulder (HNS)?
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara detail teknik trading dengan menggunakan pola head and shoulders. Kami berharap artikel ini bisa menjadi referensi tambahan bagi para trader ritel. Pola HNS merupakan teknik trading yang paling populer di kalangan trader ritel sebagai sinyal untuk mengambil keputusan sebelum memasuki pasar.
Pola HNS adalah market structure yang berhasil breakout pada R/S signifikan, tetapi kemudian gagal melanjutkan tren sesuai breakout sebelumnya. Kegagalan melanjutkan tren utama setelah berhasil breakout, akhirnya membuat harga berbalik dan breakout pada H/L market structure terdekat.
Pola HNS kemudian menjadi sinyal bagi trader retail, sebagai keputusan entry pada arah yang berlawanan. Untuk konfirmasi entry, trader retail harus menunggu pola market structure pada TF kecil, yang mendukung HNS dari TF utama.
Beberapa jenis dari pola head and shoulders
Pada prinsipnya, ada beberapa tipe dari Head and shoulders dalam perdagangan forex. Namun dalam artikel ini kami akan menjelaskan formasi uptrend. Sedangkan untuk formasi downtrend hanya perlu di balik saja prosesnya. Pola HNS untuk sinyal uptrend yang sering dijumpai dalam perdagangan forex adalah sebagai berikut:
Tipe A basic

Tipe A merupakan formasi standar dari pola HNS yang terdiri dari breakout setelah bahu kiri. Namun, harga akhirnya breakout pada bahu kanan dengan arah berlawanan. Untuk menghindari pola HNS yang palsu, sebaiknya trader retail menggunakan minimal chart H4 sebagai acuan kerja.
Gambar di atas adalah contoh Pola HNS untuk uptrend yang terjadi pada level quarter dari whole number major . Proses pembentukan pola head and shoulders yang valid, dan berfungsi sebagai teknik trading adalah sebagai berikut:
Tipe B double top atau sideways

Tipe B HNS mirip dengan pola tipe A. Namun tipe B HNS pada umumnya memiliki double top atau sideways dengan low lebih rendah. Setelah harga berhasil breakout pada level signifikan, harga kemudian berbalik dan breakout pada double top.
Trader retail harap berhati-hati dengan tipe B, karena pola tipe B adalah proses akumulasi, manipulasi dan distribusi pada time frame utama. Apabila pola tipe B terjadi pada time frame kecil, kemungkinan besar akan banyak sekali aktivitas manipulasi.
Tipe C gagal melanjutkan tren

Pada tipe C, setelah harga breakout level signifikan (support), harga kemudian membuat Lower Low dengan retracement pendek untuk entry sell. Namun sayangnya, seller tidak bisa melanjutkan downtrend di bawah support yang merupakan level kuat untuk melakukan pembalikan.
Dalam hal ini, buyer kemudian mengambil alih kendali dan berhasil breakout pada High, yang membentuk High baru (High1). Selanjutnya, jika harga berhasil menembus High0, maka pola HNS tipe C menjadi valid. Untuk melakukan posisi entry terbaik, trader retail sebaiknya meletakkannya pada OTE Fibonacci.
Tipe D Entry pada SBR

Pola HNS pada Tipe D kadang kala memiliki formasi seperti Tipe A, B atau C. Namun entry awal berada pada High0 atau SBR. Jika hal ini terjadi, trader retail sebaiknya jangan mengejar, biarkan harga membuat “BMS HIGH 2” sebagai konfirmasi reversal.
Tipe D sering digunakan oleh Market Maker untuk melakukan manipulasi di area”High0″. Oleh sebab itu tunggu candle rejection area support signifikan sebelum entry. Dalam hal ini ada 2 hal yang perlu diperhatikan oleh trader retail
Konfirmasi entry untuk Pola head and shoulders
Agar bisa entry dengan aman, trader retail sebaiknya menunggu pola HNS terbentuk pada chart kecil. Setelah HNS terbentuk secara sempurna, trader bisa meletakkan entry pada OTE Fibonacci di TF kecil.
Konfirmasi entry menggunakan HNS sebagai teknik trading bisa berupa candle pinbar atau engulf. Candle konfirmasi tersebut harus terbentuk pada area entry OTE Fibonacci di chart kecil. Ingat! Jangan pernah mendahului sentimen pasar, meskipun Anda merasa benar dengan arah tren yang akan terjadi.
Lokasi terbaik untuk pola HNS
Ada beberapa lokasi signifikan pada chart forex, yang biasanya bisa mempengaruhi terbentuknya pola head and shoulders. Dalam hal ini, trader retail bisa memanfaatkan lokasi signifikan tersebut untuk mempersiapkan teknik trading yang menguntungkan. Berikut adalah lokasi terbaik untuk pola HNS pada chart.
Pada dasarnya, masing-masing dari lokasi tersebut memiliki kekuatan yang berbeda, tergantung dari respon pasar. Setiap kali harga berada pada level tersebut, Market maker akan selalu membuat penawaran/permintaan. Setelah itu mereka akan menunggu respon positif atau negatif dari pelaku pasar.
HNS pada whole number
Trader retail harus memahami bahwa tren tidak bergerak secara acak tetapi mengikuti siklus perputaran 0.02500 pip (gold 250.00). Secara prinsip, siklus ini disebut sebagai level quarter yang menggunakan acuan whole number.
Artinya setelah harga berhasil breakout pada level quarter, maka Market Maker akan membuat retracement menuju ke awal trend. Yang dimaksud dengan awal trend dalam kasus ini adalah level quarter, yang berjarak 0.02500 pip (gold 250.00) sebelumnya
Berikut contoh level quarter pada perdagangan emas: 250, 500, 750 dan 1000. Sedangkan level quarter untuk pair GBPUSD : 1.10000, 1.12500, 1.15000, 1.17500 dan 1.20000. Baca juga : whole number trading

Formasi HNS A (teknik trading breakout level quarter)

Ketika harga berhasil breakout pada level quarter dengan 2 (dua) candle breakout secara berututan pada chart daily. Maka market maker akan melakukan retracement untuk mengambil order ke level quarter sebelumnya.
Apabila harga berhasil breakout pada level quarter, maka tujuan pergerakan harga selanjutnya adalah untuk mencapai 2 level quarter berikutnya. Contohnya: harga berhasil breakout pada harga 1.12500, maka harga akan kembali ke 1.10000 dengan tujuan pada 1.15000.
Siklus ini akan terus berlanjut sampai akhirnya harga mencapai level transisi (0.10000 atau 1000 pip) sebagai tujuan akhir. Pada level transisi, market maker akan menentukan tujuan apakah harga akan melanjutkan trend atau sebaiknya reversal.
Ketika harga berhasil breakout pada level quarter, maka trader retail bisa mendapatkan 2 (dua) peluang entry. Peluang entry yang pertama adalah mengikuti pola retracement dengan target level quarter sebelumnya. Selanjutnya untuk peluang entry kedua adalah melakukan entry mengikuti arah breakout.
Formasi HNS B (trading teknik untuk rejection)

Formasi B adalah pola HNS yang gagal breakout atau penolakan sebelum atau ketika mencapai level quarter. Pada umumnya, formasi HNS B adalah candle pinbar atau engulfing padal level quarter, yang kemudian berhasil breakout pada H/L market structure terdekat.
Keberhasilan harga ketika berhasil breakout H/L market structure terdekat adalah sinyal reversal yang kuat. HNS B adalah konfirmasi kepada pelaku pasar, bahwa Market Maker akan meletakan entry lebih besar untuk mencapai 2 level quarter berikutnya.
Untuk melakukan entry yang aman, trader retail harus menunggu harga breakout H/L market structure terdekat minimal pada chart daily. Hal ini penting sekali dilakukan untuk menghindari formasi palsu, Enrty sesuai dengan contoh pada gambar atas.
Formasi HNS C (teknik trading untuk trend lanjutan)

Setelah harga berhasil breakout pada level quarter dengan membuat Lower low. Maka harga seharusnya kembali ke level quarter sebelumnya. Namun, sebelum harga mencapai level quarter seperti yang diharapkan, market maker memutuskan untuk melanjutkan trend.
Keputusan untuk melanjutkan trend tersebut, mendapatkan konfirmasi dengan keberhasilan harga breakout pada high/low terdekat (BMS pada gambar atas). Formasi ini sangat berbahaya bagi trader retail, karena harga bisa kembali ke level quarter yang memiliki rentang 0.02500 pip.
Oleh karena itu, teknik terbaik adalah menunggu harga breakout pada Lower Low (BMS). Ini adalah konfirmasi untuk pola revesal dari market maker. Setelah harga membentuk Lower low kedua, trader retail bisa entry pada OTE fibonacci pada chart utama. Sinyal entry adalah dengan terbentuknya candle doji, pin bar atau engulfing pada OTE fibonacci tersebut.
Trading teknik pada pola retracement
Proses terbentuknya suatu trend dalam forex terdiri dari breakout, retracement dan entry yang mengikuti arah breakout. Oleh sebab itu, retracement harus selalu dilaksanakan setelah harga berhasil breakout pada S/R, Zona SND atau H/L market structure.
Karena harga harus kembali ke order block yang terletak pada awal tren, maka trader retail bisa memasuki pasar dengan pola retracement. Berdasarkan pengalaman trading selama berapa tahun, ternyata entry yang aman pada umumnya adalah dengan mengikuti pola retracement
Trading dalam pola retracement sangat aman, karena market maker berusaha agar harga kembali ke order block yang telah mereka persiapkan. Meskipun terbilang sangat aman, namun trader retail sebaiknya mengikuti pola retracement yang terjadi pada chart H4 keatas.
Proses entry pada pola retracement harus menunggu konfirmasi sebagai berikut:

Order block pada supply demand
Order block adalah lokasi entry dari Market Maker, yang merupakan entry awal dari permintaan atau penawaran terhadap level signifikan. Selanjutnya mereka akan menunggu reaksi dan sentimen pasar terhadap entry awal yang telah mereka buat.
Apabila entry yang mereka buat bisa mendapatkan respon positif dari pasar. Kemudian reaksi positif dari pasar berhasil breakout pada harga tertinggi/terendah. Maka Market Maker akan mengembalikan harga ke area order block, agar mereka bisa meletakkan posisi yang sebenarnya.
Baca juga : Candle pinbar sebagai decision point trading forex
Image by Freepik