en_US English version

    Pemahaman order block dalam trading forex

    Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang strategi order blok trading, yang merupakan update dari artikel order block sebelumnya. Melalui artikel ini, kami membahas order blok secara rinci agar bisa digunakan sebagai referensi untuk strategi tingkat lanjut.

    Pada dasarnya, strategi ini menggunakan kombinasi market structure dan Whole Number Major (WNR), sebagai siklus pergerakan. Artikel ini juga akan membahas lebih dalam, cara mencari order block pada chart dan kemudian menentukan strategi yang tepat.

    Untuk pemahaman dasar tentang order block dan whole number mayor, silahkan baca pada artikel berikut ini: 

    Apa itu order block trading?

    Order block trading adalah prosedur entry pada level yang signifikan yang telah tertembus sebelumnya. Teknik ini umumnya digunakan oleh market maker pada saat meletakan entry. Order block trading sebenarnya adalah triks berupa likuidasi (manipulasi) sebelum entry. Selain itu juga untuk mendapatkan posisi entry yang lebih menguntungkan.

    Order Block sebenarnya tidak jauh berbeda dengan  zona SND yang standar, namun  memiliki fungsi dan strategi yang berbeda dalam perdagangan. Di bandingkan dengan Zona SND, order block memiliki probabilitas yang lebih tinggi, karena bisa menyebabkan reversal pada trend sebelumnya.

    Latar belakang terbentuknya order block 

    Pembentukan order block trading dimulai karena market maker memiliki masalah kritis dengan order mereka. Entri tunggal mereka dalam perdagangan Forex, umumnya bernilai sangat besar. Oleh karena itu, mereka harus sangat extra hati-hati, pada saat menempatkan entri mereka.

    Mereka tidak ingin pesanan mereka berdampak besar pada pergerakan harga dan justru malah merusak market structure. Apabila market structure yang terbentuk sebelumnya berubah, pasti akan mempengaruhi letak entry mereka, yang mempengaruhi keuntungan sehingga berkurang sangat banyak.

    Untuk menghindari hal tersebut, mereka kemudian membagi entry dalam beberapa blok dengan nilai yang tidak merusak pasar. Dengan teknik ini, mereka kemudian bisa mengoptimalkan keuntungan, dan juga lebih mudah untuk mengelola setiap order yang mereka buat.

    Prosedur entry market maker

     Strategi Order block trading

    Untuk mempermudah pemahaman tentang order blok yang di gunakan oleh Market Maker, selanjutnya mari kita gunakan contoh pada chart gold. Contoh yang terlihat pada gambar, Bank sedang berencana untuk membeli emas  senilai 200 juta pada harga 1750.00. 

    Logikanya, agar maket maker bisa melakukan pembelian pada harga 1750, maka mereka harus breakout swing high terdekat sebagai bukti “kekuatan buyer”. Artinya, order block trading adalah teknik untuk melakukan manipulasi dan entry, setelah harga berhasil breakout pada level signifikan pada masa lalu.

    Di atas adalah contoh proses order block trading untuk setup bullish, yang dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Breakout market structure HIGH (BMS) terdekat untuk membuat order block area.
    2. Berhasil breakout pada resistence dengan 2 candle berurutan. (setidaknya low dari candle breakout pada resistance tidak bisa di breakout oleh candle lainnya).
    3. Pada saat harga kembali ke order block area, harus terjadi liquidity (manipulasi)
    4. Trader retail harus entry, setelah harga berhasil breakout pada swing high terdekat sebagai konfirmasi manipulasi.

    Kendala entry Market Maker 

    Jika market maker tidak bisa mendapatkan volume order yang sama pada sisi yang berbeda, mereka akan mengalami kesulitan untuk memasuki pasar. Contohnya, jika sebuah bank ingin membeli 200 juta dolar AS emas pada harga 1750.00. Maka mereka membutuhkan penjual dengan volume yang sama. Jika tidak, maka harga akan menjadi sideways sampai ada keputusan berikutnya untuk arah harga.

    Namun ternyata jumlah penawaran yang tersedia pada harga tersebut hanya berjumlah 50 juta saja. Dalam kasus seperti ini, Market Maker tidak bisa langsung melakukan pesanan, karena jumlah penawaran belum mencukupi order pembelian yang akan mereka lakukan.

    Apabila Bank tetap bersikukuh untuk membeli sekarang, maka masalah yang akan mereka hadapi adalah sebagai berikut:

    • Hanya 50 juta saja yang tereksekusi dengan kerugian sebesar 150 juta.
    • Entry yang mereka buat akan melebihi kapasitas pasar, sehingga membuat harga melesat secara tiba-tiba.
    • Harga yang melesat tiba-tiba, sering kali menghasilkan reversal mendadak, yang pasti akan merugikan Market Maker pada saat meletakkan posisi berikutnya.
    • Mereka terpaksa harus meletakan sisa entry pada harga yang terus berjalan, hal ini jelas akan menurunkan keuntungan mereka secara dratis.

    Oleh sebab itu, Mereka harus memecah entry tersebut dalam beberapa bagian kecil, dengan entry pembelian pertama sebesar 25 juta pada harga 1750.00. Teknik ini bisa menjaga harga agar tidak melonjak secara tiba-tiba, dan lebih mudah mendapatkan order dengan jumlah volume yang sama dari sisi berlawanan.

    Lokasi entry

     Strategi Order block trading

    Selanjutnya seperti yang terlihat pada gambar, pembelian berikutnya di lakukan secara bertahap, dan selalu berhasil breakout pada setiap swing high. Proses pembelian secara berulang tersebut, akhirnya membentuk suatu zona konsolidasi yang ketat pada TF kecil.

    Pada saat zona konsolidasi tersebut berubah menjadi area demand (yang di tandai dengan berhasilnya menembus resistance), permintaan pun semakin meningkat. Sehingga membuat buyer (terutama trader retail) semakin berani untuk mengambil posisi buy.

    Jenis strategi order block trading

    Untuk menghindari sinyal palsu yang sering kali terjadi, trader sebaiknya menggunakan candle order blocks dari TF besar (diatas H4). Kemudian menggunakannya untuk setup pada TF lebih kecil sebagai zona SND, agar mendapatkan sharp entry yang bisa mengurangi jarak stop loss.

    Lebih lanjut, ada dua jenis strategi order block trading yang berlaku pada trading forex.  Kedua strategi tersebut adalah bullish dan bearish order block trading, dengan penjelasan sebagai berikut:

    Bullish trading

    BULLISH CANDLE ORDER BLOCK

    Strategi order block trading yang pertama adalah uptrend, strategi ini secara dasar dimulai dengan candle bearish terakhir pada support. Selanjutnya terjadi pergerakan bullish pendek yang sukses breakout pada market structure arah berlawanan.

     Strategi Order block trading
    BULLSIH COB ON CHART

    Candle bearish terakhir tersebut kemudian di tandai sebagai bullish candle order block (COB), yang bisa menjadi area entry buy pada TF kecil. Untuk posisi entry buy, di lakukan pada saat harga kembali ke area Candle order block atau OTE Fibonacci.

     Strategi Order block trading

    Pada chart H4 gold, MM  berhasil meninggalkan 1 candle bearish sebelum breakout pada BMS high yang pertama pada H4. Setelah harga berhasil breakout, maka candle bearish tersebut berubah menjadi bullish order block, sebuah lokasi entry yang sempurna tanpa floating.

    Bearish trading

    BEARISH ORDER BLOCK

    Strategi bearish dimulai dengan candle bullish terakhir di area resistance, kemudian diikuti oleh pergerakan bearish. Pergerakan candle sebagai bearish tersebut, akhirnya berhasil menembus level terendah struktur pasar terdekat.

    Jika berhasil breakout pada swing low sebelumnya, maka candle bullish  terakhir yang ada di ujung trend, berubah menjadi bearish candle order block. Posisi entry sell terbaik adalah pada saat harga kembali ke area candle order block, atau pada OTE Fibonacci.

     Strategi Order block trading
    BEARISH ORDER  BLOCK ON CHART

    Pada TF Daily seperti pada gambar di atas, harga berusaha breakout resistance pada harga 1.15000, namun mendapatkan penolakan dari seller. Candle bullish terakhir yang berusaha breakout tersebut, akhirnya menjadi  Bearish COB setelah berhasil breakout pada low sebelumnya (BMS daily).

    Bearish order block ini, bisa kita pergunakan sebagai supply zone untuk entry sell pada TF kecil. Ketentuan entry sell pada TF kecil, harus terjadi manipulasi pada supply zone, yang disusul dengan breakout low terdekat yang ada di TF kecil. Berikutnya, Trader retail bisa melakukan entry sell pada ‘entry 2’ seperti yang terlihat pada contoh gambar di atas.

    Prosedur entry menggunakan order block

    1. Formasi dari candle order block selalu diawali dengan 1 candle bullish atau bearish, pada level signifikan sebelumnya.
    2. Order Block menjadi valid, apabila pergerakan harga setalah COB berhasil breakout pada HIGH atau LOW market structure sebelumnya.
    3. Candle-candle selanjutnya setelah candle terakhir pada level signifikan, tidak mampu melebihi high/low dari candle yang berpotensi menjadi order block.
    4. Gunakan Candle Order Block dari TF daily atau weekly yang terbentuk sebelumnya, sebagai acuan trading pada TF kecil.
    5. Apabila ada order block di H4 atau H1, sebaiknya order block tersebut merupakan re-entry dari siklus order block yang terbentuk sebelumnya pada TF besar seperti daily atau weekly.
    6. Eksekusi entry setelah harga berhasil breakout sepenuhnya pada H/L, dan harga kemudian kembali ke zona order block.

    Kekuatan candle order block (COB)

    Setiap COB memiliki fungsi dan kekuatan yang berbeda pada saat berhasil breakout pada H/L market structure. Fungsi dan kekuatan dari candle order block tersebut adalah sebagai berikut:

    Baca juga : Teknik mudah trading forex

    First breakout

    Pergerakan harga berhasil melakukan breakout yang pertama pada H/L market structure memiliki fungsi khusus. Fungsi dari breakout pertama tersebut tergantung pada market structure yang berada pada setiap time frame.

    Order block trading

    TF kecil 

    Jika terjadi pada TF kecil, COB 1st break berfungsi sebagai ‘isyarat’ bagi MM lainnya, bahwa trend akan istirahat untuk sementara waktu. Kemudian pada fase ini MM akan berupaya melakukan retracement, untuk mengambil block pesanan yang belum tereksekusi.

    Menyikapi hal tersebut, beberapa MM akan mengambil profit atau bahkan menutup beberapa block pesanan mereka. Trader retail sebaiknya istirahat terlebih dahulu, untuk menunggu sinyal pada sub market structure.

     Strategi Order block trading
    MARKET STRUCTURE DAN SUB MARKET STRUCTURE

    Keterangan gambar:

    Garis merah adalah sub market structure pada TF kecil, sedangkan warna hitam adalah market structure utama, yang menjadi acuan kerja. Sub market structure adalah trend valid pada TF kecil, yang berfungsi sebagai retracement agar bisa mengambil pesanan pada  TF besar.

    Time frame besar

    Jika terjadi pada TF besar seperti daily atau weekly, maka 1st break berfungsi sebagai ‘pembuka jalan’ untuk reversal atau membuat transisi level perdagangan yang baru.  Trader retail sebaiknya menunggu second break untuk meletakkan posisi, karena first break kadangkala tidak di gubris oleh market maker lainnya. 

    Second breakout

    Breakout kedua pada market structure, adalah sinyal reversal yang berfungsi sebagai konfirmasi untuk breakout sebelumnya. Pada dasarnya breakout kedua ini merupakan sinyal yang kuat karena merupakan entry dari Market Maker.

    Karena Fungsi utama 2nd break sebagai konfirmasi maka trader retail bisa menggunakannya pada semua market structure dan timeframe. Namun untuk TF kecil, sebaiknya mengikuti siklus dan pola yang terdapat pada TF besar (minimal daily).

    Contoh trading

    Siklus orde block mulit time frame

    Berikut adalah contoh siklus dan pola pergerakan harga komoditi Gold pada chart H4. Seperti yang terlihat pada contoh, harga membuat bullish dan bearsih order block, agar bisa mengambil pesanan pada block tersebut.

    Pada siklus pergerakan harga yang terlihat pada chart di atas, terdapat bearish order block (daily) yang belum tereksekusi pada level 1.15000. Untuk bisa mengambil pesanan sell pada order block daily, maka MM membuat 2nd breakout yang kuat  agar harga bisa cepat kembali ke area tersebut.

    Selanjutnya trader retail bisa meletakkan posisi dengan mengikuti pola retracement dan juga pola reversal.  Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, target profit yang logis adalah pada area COB TF yang lebih besar.

    Cara menemukan Order block dalam chart

    COB tidak sering terjadi pada setiap R/S, karena hal tersebut tergantung dari rencana dan ketertarikan market maker untuk masuk dalam pasar. Untuk memulai perdagangan yang menguntungkan, Market Maker hanya tertarik pada harga termurah untuk membeli dan harga termahal saat mulai menjual.

    Maker Maker memiliki SOP dalam melakukan entry, mereka hanya trading pada siklus Whole Number Mayor, dengan tujuan sebagai berikut:

    • Untuk mendapatkan posisi entry yang tepat dan bisa memberikan keuntungan yang besar.
    • Memudahkan mereka untuk mengelola dan mengawasi beberapa blok pesanan.

    Karena Market Maker hanya tertarik pada siklus trading WNR, maka COB sering terbentuk pada level tersebut. Namun retail trader sebaiknya mengikuti alur  market structure pada daily atau weekly, agar terhindar dari sinyal palsu.

    Entry pada whole Number Mayor (WNR)

    Trader retail harus memahami siklus WNR, yang menjadi incaran bagi market maker untuk meletakkan posisi mereka. Pada dasarnya, WNR merupakan alasan utama, terjadinya penawaran dan permintaan dalam perdagangan forex.

    Sistem WNR menggunakan siklus perputaran pada setiap level 250 (0.02500) pip, dengan rentang pergerakan harga sejauh 1000 (0.10000) pip. Jika pergerakan telah mencapai 1000 pip, maka trend di anggap telah usai, dan MM akan bernegosiasi lebih lanjut untuk trend berikutnya.

    Catatan :

    • Komoditi mental seperti gold menggunakan siklus 250.00, 500.00, 750.00, 1000 pip
    • Untuk mata uang yen menggunakan siklus : 000.000, 002.500, 005.000, 007.500, 010.000

    Siklus WNR Trading 

    Berikut adalah asas siklus trading WNR:

    1. Siklus harga selalu di mulai dari level 1000 terendah menuju level 1000 tertinggi, atau sebaliknya.
    2. Setelah mencapai level 1000 tertinggi atau terendah, harga akan mengalami konsolidasi, untuk menentukan trend berikutnya.
    3. Apabila harga berhasil menembus level 250 pip di atas/bawah level 1000, maka itu adalah sinyal trend baru.
    4. Posisi entry untuk nomor 3, menunggu harga kembali ke COB yang berada pada level 1000.
    5. Siklus pergerakan 1000 WNR bisa gagal, apabila reversal tidak berhasil breakout di atas atau di bawah level 250 pip.
    6. Kegagalan reversal akan membuat level perdagangan kembali ke level 1000 WNR sebelumnya.

    COB Reversal atau transisi

    Reversal

    Pola Reversal yang menggunakan Sistem WNR Trading, pada dasarnya hanya terjadi pada level transisi (1000 pip WNR). Trader retail harus berhati-hati untuk trading pada level transisi, karena banyak sekali manipulasi pada area tersebut.

    Reversal pada level transisi pada umumnya membutuhkan negosiasi yang berat, karena tergantung pada volume permintaan dan penawaran. Syarat utama reversal menjadi valid apabila harga berhasil breakout pada level quarter (250 pip) di atas atau bawah dari level transisi.

    Setelah harga berhasil breakout pada level quarter, maka market maker akan membuat COB pada level tersebut. COB ini kemudian menjadi lokasi entry dari market maker, pada saat harga kembali ke area tersebut.

    Baca juga : Teknik mudah trading Forex

    Transisi level perdagangan 

    Level perdagangan bisa berpindah menjadi lebih murah atau lebih mahal dari 1000 WNR sebelumnya. Hal tersebut memungkinkan, jika harga berhasil breakout pada level quarter yang berada di atas atau di bawah level transisi.

    Breakout level quarter minimal terjadi pada chart daily, dengan 2 candle breakout secara berurutan. Sebagai tambahan level quarter adalah 250 (0.02500) pip, sedangkan level transisi adalah 1000 (0.10000) pip.

    Transisi level perdagangan bisa juga terjadi, apabila penolakan pada level transisi gagal breakout pada level quarter sebelumnya. Kegagalan dalam melakukan penolakan tersebut, adalah konfirmasi solid, sehingga MM melanjutkan tren sebelumnya.

    Sebagai contoh MM membeli GBPUSD pada 1.20000 sebesar 50 juta, yang di gunakan untuk menaikkan permintaan. Sayangnya pada level 1.22500, minat pembeli untuk melanjutkan kenaikan sangat berkurang, sehingga MM pun beralih strategi dengan menjual.

    Market Maker kemudian beralih menjual pada harga 1.20000, karena pasar menganggap harga masih  terlalu mahal. Hal inilah yang membuat harga GBPUSD jatuh, dan kemudian di perdagangkan pada level lebih murah di bawah 1.20000 WNR.

    COB Multi timeframe strategi

    Sekarang mari kita berlatih strategi Order Block Trading, dengan melakukan drop down analysis dari TF daily. Setelah mendapatkan COB pada chart daily, selanjutnya kita gunakan COB tersebut untuk membuat price action pada H4 dan H1.

    Pada chart EURUSD di bawah, harga berhasil breakout pada level 1.12500 (0.07500 pip) dari harga asal 1.20000. Artinya harga telah bergerak lebih dari setengah rentang jarak WNR, dan ini adalah downtrend yang sangat kuat.

    Overal trend

    Mapping daily

    Daily mapping

    Pada chart daily, terlihat bahwa harga telah berhasil menembus level terendah sebelumnya (BMS DAILY). Oleh karena itu, kita dapat menggunakan candle bearish terakhir dari harga tertinggi pada market structure sebagai COB.

    COB tersebut sekarang berfungsi sebagai zona entry, dan pada saat harga kembali untuk yang pertama kali, kita akan melakukan entry sell. Untuk posisi sell, sebaiknya menunggu konfirmasi berupa pola FMC, atau manipulasi.

    Mapping H4

    H4

    Sebelum COB daily terbentuk, sebenarnya telah terdapat COB pada chart H4, yang di tandai dengan breakout low terdekat “LOW H4” menjadi “BMS H4”. Trader selanjutnya bisa meletakkan posisi sell pada “COB H4”, pada saat harga kembali ke area tersebut.

    Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, target profit bisa di letakan pada low market structure yang ada pada chart daily. (BMS DAILY).

    Mapping H1

    H1

    Mapping H1 menjelaskan lebih rinci, mengenai entry sell yang terjadi pada area biru (COB H4 dan juga COB DAILY). Jika Anda telah mahir dengan WNR dan market structure, anda bisa melakukan entry, setelah market maker membuat manipulasi.

    Untuk alasan keamanan, tunggu MM membuat 1st break dan 2nd break terlebih dahulu, setelah itu tunggu harga kembali pada blok pesanan. Seperti contoh gambar di atas, harga pada akhirnya kembali ke area COB, untuk mengambil sell entry dari market maker.

    Arti dari singkatan kata

    1. SND : Supply and Demand 
    2. BMS : Breakout market structure 
    3. SLH : Stop Loss hunting
    4. FMC : Failure market structure continuation (gagal melanjutkan tren).
    5. WNR : whole number mayor 

    Untuk indikator WNR silahkan download di sini

    Gambar andalan : Image by tonodiaz on Freepik

Similar Posts

3 Comments

  1. Terima kasih bang, saya secara tidak sengaja menemukan blog yg sangat penting dan berguna untuk menambah wawasan trading saya. Sebagai tempat sarana belajar buat saya. Terus upload ilmu dan pengalaman yg berguna Bang….Semoga selalu sehat dan suses selalu. Terima kasih

    Best Regard

    1. Terima kasih banyak untuk dukungannya, saya minta maaf jika artikel yang saya tulis masih belum sempurna. Ternyata tidak mudah untuk menyampaikan semua pengalaman trading dalam sebuah artikel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *