- Harga sukses breakout 1.3000 dari atas, kemudian kembali ke level 1.3000 untuk entry sell dengan target pada order block weekly.
- Sementara itu pada chart daily, harga sebenarnya telah berhasil breakout swing low sebelumnya. Namun itu adalah area entry buy dari order block weekly, jadi trader retail sebaiknya menunggu konfirmasi buy.
- Sinyal buy pertama terjadi karena harga gagal melanjutkan downtrend.
- Konfirmasi berikutnya harga berhasil breakout BMS SEJAJAR. dan retail trader bisa buy setelah harga membuat BSMS SINYAL 2. Ikuti entry sesuai dengan gambar chart daily.

Pada artikel sebelumnya saya hanya membahas formasi 1 candle saja, dan sekarang mari kita bahas tentang Order Block level dalam market structure yang berperan sebagai benteng pertahanan dalam pasar forex.
Namun sebelum lanjut membaca artikel ini. Jangan lupa untuk mempelajari artikel sebelumnya yang berjudul: Order block forex trading, lokasi rahasia untuk entry (A4).
Apa itu Order Block Level
Seperti yang telah di jelaskan dalam artikel sebelumnya, candle order block adalah support/resistant kuat yang bisa mengakibatkan reversal atau pergantian level perdagangan. Namun perlu di ingat!. Candle order block selalu terbentuk pada level transisi yaitu 1000 pip (whole number mayor) atau pada level quarter (250 pip).
Candle order block yang terjadi pada level quarter dari whole number sebesar 250 pip (0.02500), akan membuat retracement sejauh 250 pip juga. Sedangkan order block yang terjadi pada level transisi, jelas sekali akan membuat retracement sejauh 1000 pip (0.10000).
Candle order block yang terjadi pada TF besar ini, apabila digunakan sebagai acuan kerja pada TF kecil maka disebut sebagai level order block. Karena pada TF kecil candle order block tersebut akan terdiri dari beberapa formasi candle,
Pergerakkan harga forex market structure
Pada dasarnya pergerakkan harga pada forex tidak acak. Dan sama sekali tidak terpengaruh dengan indikator, yang digunakan oleh trader sebagai alat bantu analisa. Pergerakan harga umumnya terjadi karena kesepakatan antara buyer dan seller untuk mengubah transisi level harga menjadi lebih tinggi/rendah atau reversal.
Berikut sekilas pemahaman pergerakan harga berdasarkan quarter theory yang pertama kali dicetuskan oleh ILian Yotov. Quarter theory pada dasarnya merupakan fondamental dari sistim order block dalam market structure, yang kita bahas sekarang.
Quarter theory pada perdagangan forex
ILian Yotov dalam bukunya yang berjudul ‘quarter theory’, menyebutkan : “Fluktuasi nilai tukar mata uang tidak acak, melainkan bergerak secara bertahap pada setiap level 250pip dalam rentang 1000pip”. Artinya harga akan selalu bergerak naik turun secara teratur menuju ke setiap level 250pip sampai akhirnya bisa mencapai level 1000pip.

Seperti yang terlihat pada gambar chart weekly di atas, GPB-USD bergerak secara bertahap pada setiap level 250pip. Proses pergerakan yang selalu diawali dengan candle order block, kemudian menuju ke 1000 pip sebagai target berikutnya.
Pada saat harga telah mencapai 1000 pip, maka pergerakan telah selesai, market maker kemudian melakukan negosisasi ulang. Negosiasi tersebut untuk menentukan sikap, apakah trend lanjut untuk mencapai 1000 pip berikutnya atau berbalik kembali ke 1000 pips sebelumnya.
Setup order block level menggunakan teori quarter
Ada 3 (tiga) setup yang harus menjadi perhatian trader saat harga berada pada level quarter sebagai berikut:
Setup retracement ke order block level sebelumnya
Tahap pertama adalah harga harus berhasil breakout pada level quarter. Ini adalah signal awal bahwa market maker menginginkan harga lebih mahal atau lebih murah.
Setelah berhasil breakout, market maker kemudian mempersiapkan formasi reversal, agar harga bisa kembali sampai ke level quarter sebelumnya. Retracement ini adalah untuk mengambil order yang telah mereka persiapkan pada level quarter sebelumnya.
Setup rejection dari order block level
Proses penolakan selalu terjadi pada level quarter atau transisi, karena pada lokasi tersebut telah terbentuk order block level dalam market structure sebelumnya. Namun, meskipun begitu tidak akan terjadi penolakan secara langsung, karena market maker akan melakukan aktivitas manipulasi.
Selain itu, penolakan pada level quarter terjadi, karena harga sudah terlalu mahal atau murah. Penolakan valid apabila harga berhasil breakout pada H/L market structure yang berdekatan dengan level quarter.
Setup entry pada order block level sebelumnya
Retail trader bisa melakukan entry dengan mengikuti pola rejection, retracement, dan kemudian entry pada order block level quarter atau transisi sebelumnya. Untuk melakukan entry yang aman, trader retail sebaiknya menunggu harga berada pada area OTE fibonnaci.
Setup entry candle order block
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumya!. Setiap kali harga berhasil breakout pada level signifikan, maka apapun pergerakan yang terjadi setelah breakout adalah retracement.

Gambar atas adalah contoh candle order block yang terdapat pada chart weekly, yang kemudian menjadi acuan trend untuk chart daily. Selanjutnya, kita gunakan candle order block weekly, sebagai order block level dalam market structure daily.
Contoh di atas, menunjukan bahwa trend yang berlaku pada weekly saat itu adalah uptrend. Sedangkan pada chart Daily berlaku sell retracment yang bertujuan untuk mengambil order buy pada area order blok weekly
Entry retracement dan order block

Berikut adalah alur sell tracement pada chart daily, yang mengacu pada uptrend di chart weekly:
Setup trading rejection
Berikut ini adalah teknik entry untuk setup rejection pada order block yang teletak pada level kuarter atau transisi. Teknik ini menggunakan contoh downtrend, sedangkan untuk uptrend adalah sebaliknya.
Sinyal dari order block sebaiknya mengacu kepada timeframe utama, yang merupakan acuan mapping untuk trading pada TF kecil. Misalnya jika trader menggunakan TF daily sebagai mapping, maka kita harus menunggu pembentukan candle OBL pada chart daily.
Setelah chart daily berhasil membentuk order block, trader kemudian bisa menggunakannya OBL tersebut, sebagai zona supply demand. Selanjutnya, trader retail menunggu harga membentuk pola market structure rejection pada zona supply demand tersebut.

Setup rejection order block pada chart H4

Gambar atas adalah contoh candle OBL daily yang terjadi karena reaksi penolakan pada 1.40000 (level transisi whole number mayor. Kemudian kita gunakan order block dalam market sturcture tersebut, sebagai area sharp entry.
Seperti yang terlihat pada contoh gambar, market maker membuat OBL pada chart H4, yang merupakan lokasi aman untuk sell entry. Seperti yang terlihat pada contoh chart H4, ada beberapa peluang entry, namun entry terbaik adalah sell pada zona order block daily.
Entry signal pada H4 adalah pada saat harga memasuki area OBL daily, dengan syarat harga berhasil breakout pada low market structure pada H4 terlebih dahulu. Entry dilakukan pada saat harga kembali ke area OTE fibonacci untuk sell, yang berada di area OBL H4.
Setup rejection order block pada chart H1
Yes, ada banyak setup pada chart H1, sebelum BMS 1H di breakout ada candle OBL pada chart H1 yang merupakan sinyal untuk H4.
Sebenarnya trader wajib menunggu entry pada candle oder block di chart H4, namun ternyata harga membuat BMS sinyal ke2 dan ada candle OB pada H1. Setup tersebut mengijinkan kita untuk melakukan OP pada OB H1 yang juga merupakan resistance cukup kuat.
