- Langkah pertama adalah menandai level S/R terdekat pada H4 dan daily.
- Bandingkan terlebih dulu S/R (H4 atau DAILY) mana yang lebih dekat dengan posisi harga sekarang.
- Kemudian tunggu perilaku harga pada area tersebut.
- Apabila terjadi breakout pada S/R terdekat, maka trader retail harus menunggu harga kembali ke order block yang membuat breakout.
- Apabila market maker lebih suka tranding diatas atau dibawah S/R yang telah di breakout, maka trader retail harus menunggu breakout kedua untuk membuat setup entry.
- Entry selalu di lakukan pada area OTE Fibonacci, setelah terjadi breakout.
- Harga telah membuat candle breakout yang valid, minimal pada pada S/R timeframe M15.
- Dan pada saat harga kembali untuk re-test S/R sebelumnya, silahkan melakukan entry.
- Pada day 1 terlihat harga telah menembus high (resistance terdekat) berupa garis potong-potong warna hitam. Saat ini resistance telah berubah fungsi menjadi support atau RBS.
- Setelah itu tunggu pullback untuk re-test RBS1.
- Setup entry yang di persiapkan adalah menunggu harga kembali ke RBS1.
- Jika entry pada RBS1, letakkan stop loss di bawah day low yang mungkin akan di re-test juga.
- Tandai terlebih dahulu high dan low sehari sebelumnya sebagai area trading.
- Terlihat day low pada perdagangan sehari sebelumnya belum di re-test, jadi gunakan setup entry pada area tersebut.
- SBR = Support become resistance
- RBS = Resistance become support
- RBS 1 = level penting H1
- SBR = level penting H4
- RBS 2 = level penting daily
- Hanya trading breakout setelah candle ditutup di atas level resistance, atau di bawah level support.
- Jangan pernah trading di candle breakout, sebelum candle breakout benar-benar terbentuk.
- Ambil posisi jika harga telah balik ke level R/S.
- JANGAN MENGEJAR HARGA. Ini tidak layak untuk di lakukan, trader pemula biasanya takut ketinggalan, ini pemikiran yang tidak benar karena harga pasti kembali.

Pahami analisa multi timeframe agar tidak tersesat
Pada pelajaran sesi keenam berikut ini, kita akan membahas tentang multi timeframe trading dalam forex. Strategi multi timeframe ini merupakan salah satu trik forex, yang harus dipahami oleh trader pemula agar tidak terjebak dalam manipulasi.
Strategi multi timeframe adalah analisa pergerakan harga, berdasarkan perilaku pasar yang terjadi pada beberapa chart perdagangan dengan waktu yang berbeda. Sistem trading ini biasanya menggunakan paling sedikit 3 kerangka waktu.
Baca juga : Stop Loss hunting strategy untuk trading forex (5)
Perilaku harga berdasarkan timeframe!
Apa yang di maksud dengan ‘perilaku harga di belakang layar’? Untuk lebih mudah memahami, kita bisa mengamati gambar berikut:

Perhatikan kedua candlestick tersebut, menurut anda, kira-kira candle mana yang memiliki momentum bullish lebih kuat? Cobalah untuk menjawab pertanyaan itu sebaik mungkin.
Jika anda tidak bisa menjawab pertanyaan di atas, itu wajar!. Karena kita memang tidak bisa mengetahui seberapa besar kekuatan momentum suatu candle hanya dengan melihat pada 1 timeframe saja.
Seperti yang terlihat pada contoh gambar (perilaku harga 1 jam), meskipun pergerakan harga terlihat persis sama dalam chart H1. Namun pergerakan tersebut akan terlihat sangat berbeda, ketika kita melihatnya pada chart lebih kecil.

Analisa forex dan price action yang akurat
Pelajari cara membuat analisa forex dan price action yang benar, agar anda bisa mendapatkan profit secara konsisten.

Entry market structure yang tepat, aman dan menguntungkan
Anda ingin mendapatkan profit secara konsisten, pelajari teknik Entry market structure yang tepat, aman dan menguntungkan dalam artikel ini!

Entry di chart M5 yang aman dan menguntungkan
Artilkel lengkap berisikan tips dan trik strategi entry di chart M5 berserta contoh trading, yang bisa membantu trader meningkatkan skill.

Rahasia pola Doji dalam perdagangan
Pahami rahasia pola Doji dalam perdagangan dan bagaimana cara menggunakannya untuk meningkatkan pendapatan selanjutnya secara konsisten.

Pola head and shoulders sinyal terbaik untuk entry
Pola head and shoulder adalah teknik trading yang hebat, bisa meningkatkan profit secara konsisten dan juga mengurangi keraguan. Ayo pelajari!
Analisa multi timeframe untuk melihat momentum harga
Ok, Selanjutnya mari kita bedah lebih dekat candle 1 jam tersebut, dengan melihat perilaku harga yang terjadi pada timeframe 15 menit. Kali ini, luangkan waktu sejenak untuk membandingkan candle A dan B:

Terlihat pada candle A, buyer lebih agresif untuk menanjak dengan momentum yang kuat, sedangkan pola candle B menunjukan sikap ragu-ragu. Meskipun pada akhirnya bentuk candle tersebut menjadi sama persis pada kerangka waktu yang lebih besar.
Secara psikologis terlihat jelas candle B menunjukkan momentum yang melemah dari pihak buyer. Ini adalah petunjuk awal, yang kemudian bisa digunakan sebagai prediksi pergerakan harga selanjutnya.
Order blok dari market maker

Tren dalam perdagangan forex terbentuk karena hukum penawaran dan permintaan, yang kemudian terangkum dalam formasi candlestik pada timeframe yang berbeda. Trend pada umumnya memiliki siklus berupa ekspansi (breakout) dan retracement, setiap siklus selalu diawali oleh sebuah order block.
Order block adalah pesanan buy/sell dari market maker (bank dan institusi besar), yang membuat harga berbalik arah sesuai dengan siklus yang berlaku. Nah, apakah sekarang Anda sudah paham tentang konsep perilaku harga di belakang layar?.
Melakukan analisa multi timeframe untuk mendapatkan probabilitas
Untuk mendukung keputusan trading yang memiliki probabilitas tinggi, maka trader retail harus melakukan drop down analysis dari semua timeframe. Setelah mendapatkan gambaran tentang sentimen pasar, selanjutnya trader retail bisa memetakan level signifikan tersebut sebagai referensi trend.
Langkah berikutnya adalah menggunakan referensi trend tersebut pada TF kecil, agar trader retail bisa meletakan entry pada lokasi yang tepat. Berikut adalah contoh untuk melakukan drop down analysis, pada kerangka waktu yang berbeda.

Prosedur entry dengan probabilitas tinggi, untuk intraday trading.
Waspada terhadap fake breakout
Berikut adalah contoh perdagangan yang menggunakan sinyal breakout pada timeframe H1 yang berfungsi sebagai referensi pergerakan harga. Validasi sinyal breakout sepenuhnya tergantung dari bentuk candle yang akan melakukan breakout pada S/R H1.
Oleh sebab itu, Anda harus menunggu candle brakout pada chart H1 terbentuk secara lengkap terlebih dahulu. Abaikan bentuk candle breakout pada timeframe kecil, meskipun pergerakan harga sudah berhasil breakout pada S/R H1.
Perhatikan contoh pergerakan harga pada pola chanel yang terdapat pada chart H1, sebagai berikut.

Seperti yang terlihat pada gambar, pada saat jam menunjukkan pukul 16:30, harga berusaha menembus level support pada pola channel H1. Pada saat itu banyak trader yang bersemangat untuk melakukan aksi sell pada garis support.
Dalam kegembiraan dan harapan akan mendapatkan untung, mereka lupa bahwa candle H1 belum sepenuhnya terbentuk yang akhirnya………

Penutupan harga penentu validasi candle breakout
Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 5.00 sore pas, dan mimpi buruk pun akhirnya terjadi. Candle yang tadinya sempat keluar dari support, ternyata naik kembali dan tertutup di atas S/R.
Jika para trader retail bisa sabar menunggu selama satu jam sebelum melakukan entry, mereka pasti tidak akan terjebak dalam situasi yang buruk. Jangan seperti para trader yang malang tersebut, pelajari cara untuk melindungi diri Anda dari kerugian yang tidak perlu!.
Berapa jenis multi timeframe trading
Scalping untuk mendapatkan profit secara cepat
Scalping adalah perdagangan cepat yang menggunakan strategi multi timeframe trading, tetapi pada chart 15 menit ke bawah. Karena analisa multi timeframe yang digunakan terlalu rapat, maka teknik scalping memiliki resiko yang sangat besar.
Oleh karena itu, kami tidak menyarankan teknik scalping ini digunakan oleh trader pemula, kecuali telah mahir dan tahu bagaimana melakukannya dengan aman. Berikut adalah sistem scalping yang umum dipergunakan dalam perdagangan forex.
Intraday trading
Intraday trading adalah teknik perdagangan untuk rentang harian, yang menggunakan referensi berdasarkan pada 1 candle daily sebelumnya. Pada dasarnya teknik ini tergolong masih aman bila dibandingkan dengan teknik scalping, yang hanya menggunakan acuan chart 15 menit.
Teknik Intraday menggunakan high/low sehari sebelumnya dan analisa multi timeframe pada H4 kebawah. Contoh intraday trading dalam perdagangan forex, adalah sebagai berikut:

Berikut adalah contoh intraday trading dengan menggunakan chart H1:

Day 2 trading:
Cara melakukan strategi multi timeframe trading
Strategy multi timeframe trading harus menggunakan analisa pergerakan harga yang terjadi pada 3 timeframe sekaligus. Trader rertail sebaiknya menggunakan chart daily (minimal) sebagai acuan trend, untuk rencana trading pada TF H4 kebawah.
Contohnya untuk melakukan analisa forex multi timeframe yang terbaik adalah menggunakan chart Daily- H4 – H1. Selanjutnya kita menggunakan chart daily sebagai peta pergerakan harga, H4 untuk konfirmasi dan H1 untuk melakukan eksekusi.
Jika Anda ingin melakukan trading pada timeframe di bawah H4 untuk keperluan scalping. Maka sebaiknya menggunakan H1 sebagai peta pergerakan harga, selanjutnya M15 untuk konfirmasi dan M5 untuk melakukan aksi.

KETERANGAN GAMBAR :
LEVEL PENTING

Peraturan penting untuk strategi multi timeframe trading
Ini adalah peraturan penting yang menjadi landasan dasar multi timeframe trading.
Gambar depan : Online trading photo created by rawpixel.com – www.freepik.com