Sukses adalah bekal dari lahir
Hidup adalah petualangan, hidup adalah pembelajaran, hidup adalah kesempatan dan hidup adalah inovasi, keempat kalimat di atas merupakan reaksi alami yang diungkapkan terhadap kehidupan dari 4 karakter manusia yang berbeda.
Karakter manusia sangat berperan penting dalam mempengaruhi cara mereka melihat, beradaptasi dan berkembang terhadap peristiwa yang terjadi pada kehidupan.
4 Karakter manusia

Berikut adalah 4 karakter manusia berdasarkan penelitian kuno dari ahli pengobatan yunani Hipocrates yang mengelompokkan karakter sebagai berikut :
Melankolis
Karakter ini gampang curiga, sangat perfeksionis, detail, berhati-hati, introvert, perasa, over thinking, sangat rapi dan analitis. Warna dominan ungu dan kuning.
Plegmatis
Karakter ini pendiam tapi bukan introvert, humanis, penyayang, pemikir, pelopor, inovator dan pembimbing. Warna dominan ungu dan magenta.
Sanguinis
Karakter ini periang, penuh kreativitas, optimis, antusias, petualang, penasaran, mudah bergaul dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Warna dominan orange dan biru.
Koleris
Karakter ini tegas, logis, kuat, percaya diri tinggi, keras kepala, eksklusif, terbuka dan mudah bergaul meskipun selalu akan memilih teman. Warna dominan : merah dan hijau.
Karakter berawal dari pola asuh
Secara lahiriah tiap orang juga memiliki semua definisi sifat yang ada pada karakter di atas, namun kadarnya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan karakter yang memiliki sifat tersebut.
Karakter seseorang menjadi kuat jika beberapa sifat yang ada pada karakter tersebut menjadi lebih pengalaman sejak usia balita sampai beranjak dewasa.
Karakter adalah beberapa sifat yang dipertegas yang terjadi akibat pengaruh dari pola asuh orang tua, lingkungan dan usaha dia untuk beradaptasi dengan kehidupan, setiap masalah yang pernah terjadi akan memberikan pelajaran yang berharga bagi dia sebagai upaya menemukan cara terbaik untuk berkembang di masa datang.
Pembentukan karakter

Tiap karakter di atas memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi suatu peristiwa, dimana penegasan suatu karakter dimulai saat usia balita yaitu pada saat pertama kali belajar mengenal benda, merangkak, bicara dan seterusnya.
baca juga : Mengubah nasib dengan 4 cara mudah atau Ingin cepat kaya diusia muda? Ikuti 1 cara mudah ini!
Masing-masing proses tersebut akan mempengaruhi si bayi dan orang tuanya dalam bersikap sebagai upaya untuk melindungi bayi dari hal-hal buruk seperti jatuh, sakit dan lain sebagainya.
Contoh ; untuk mengenal suatu benda, balita akan berusaha untuk memegangnya sebagai latihan otot untuk bisa menggerakkan tangannya dan kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam mulut untuk mengenal benda dan lingkungannya melalui rasa.
Tindakan ini bagi sebagian orang tua akan sangat mengkhawatirkan (jika karakter orang tuanya melankolis) dan mungkin mencegah bayi tersebut untuk melakukannya.
Jika tindakan pencegahan ini diulangi setiap saat bayi melakukan hal yang sama, hal tersebut akan memberikan wawasan baru kepada bayi tentang benda tersebut dan sikap seperti apa yang harus dilakukan.
Inilah proses hidup yang membentuk karakter dan akan terus berlangsung dari lahir sampai meninggal.
Sudut pandang
Contoh lagi biar tidak pusing, suatu hari si Adi yang selalu berdandan rapi, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 12 tiba-tiba dikejar anjing sewaktu pulang dari sekolah yang melewati kompleks perumahan orang kaya.
Disamping Adi ada ayu yang menemaninya berjalan pulang sekolah, Ayu dikenal sebagai seorang yang periang dan rapi, kira-kira apa akibat dari kejadian ini bagi mereka?
Si Adi akan memiliki trauma dan phobia yang menggabungkan anjing dan orang kaya sebagai figur yang harus diwaspadai, dan kaya adalah buruk, sedangkan Ayu akan menganggap kejadian itu sebagai peristiwa lucu dan akan selalu terobsesi untuk menaklukkan anjing, dan ingin jadi orang kaya supaya punya anjing seperti yang ia lihat di komplek orang kaya tersebut.
Itulah sudut pandang manusia yang dipengaruhi oleh suatu karakter. Dari kejadian tersebut karakter awal yang diperoleh dari pengaruh orang tua akan melekat dan menjadi kuat dalam dirinya dan akan membuka sifat lain yang disebabkan oleh trauma.
Sekali lagi saya ingatkan tidak ada yang buruk dari ke 4 karakter manusia tersebut, semua tindakan yang dilakukan murni karena sudut pandang dari karakter bukan karena karakter tersebut yang salah atau buruk.
Cara mengelola karakter
Warna yang dominan pada karakter bisa digunakan untuk memberikan ketenangan batin jika terjadi gejolak, gunakan warna ini untuk kegiatan yang penting sehingga bisa menyeimbangkan energi karakter untuk tidak terlalu kuat, karena karakter yang terlalu kuat akan mengarah pada obsesi dan kegalauan untuk meraih tujuan,
Karakter manusia sekuat apa pun itu bisa dipengaruhi oleh kelembutan dan “kenyamanan” yang sama, contohnya seperti sepasang suami istri yang menikah bukan karena memiliki karakter yang sama bahkan sering bertolak belakang, namun mereka bisa cocok dan saling mempengaruhi karena adanya hasrat yang sama yaitu dalam menyerap energi dan warna.
Karakter manusia adalah jalan utama menuju sukses
Contoh lagi nih. Karakter pencuri atau penipu tidak ada, yang ada adalah sudut pandang dari karakter karena pengaruh dari lingkungannya yang terbiasa dengan cara mencuri atau menipu untuk bisa kaya dengan cara cepat.
Karakter manusia tidak perlu diubah karena ini adalah cara atau jalan yang digunakan untuk beradaptasi terhadap kehidupan sampai seseorang meninggal.
Karakter manusia tidak memiliki batas dan akan terus belajar dari pengalaman, namun harus berhati-hati dengan sudut pandang terhadap sesuatu hal, jangan terlalu berlebihan.
Gunakan karakter anda untuk menikmati suatu peristiwa bukan untuk menganalisa atau menghindari kejadian, mengalirlah dengan tenang! Karena semua peristiwa adalah anak tangga untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Jika anda masih belum paham atau membutuhkan konsultasi gratis silahkan hubungi saya dengan mengirimkan email di sini.