Mengenal forex candlestick pattern

Dalam artikel kali ini kita akan belajar rahasia forex candlestick pattern bagi pemula dengan mempelajari seluk beluk candlestick yang ada pada chart. Sebaiknya baca terlebih dahulu artikel : trading forex tanpa indikator, sebelum melanjutkan artikel ini agar lebih paham tentang konsep candlestick.
Metatrader menggunakan 3 grafik untuk mencatat aktivitas perdagangan yang sedang berlangsung, seperti line chart, bar chart dan candlestick. Dari ketiga grafik tersebut, trader lebih sering menggunakan candlestick karena bisa memberikan informasi lengkap dari pembukaan sampai penutupan
Memahami perilaku pasar dan pola candlestick
Forex candlestick pattern adalah salah satu aspek terpenting dalam perdagangan valuta asing yang mengandung informasi akurat mengenai perilaku penjual dan pembeli. Namun sayangnya trader malah mengabaikan dan sering salah dalam menafsirkan makna yang terkandung dalam bentuk dan pola candlestick.
Satu hal lagi, Anda tidak perlu menghafal nama dari pola candlestick, karena yang terpenting adalah memahami situasi pasar melalui perilaku candle. Selain pola candlestik, market structure bisa juga digunakan sebagai sentimen maker maker dalam pergerakan trend harga.
Makna tersembunyi dalam formasi candlestick
Candlestick adalah manifestasi dari kekuatan, momentum dan waktu, jika ketiga hal tersebut digabungkan akan membentuk suatu candlestick yang memiliki arah tujuan. Aktivitas perdagangan valas yang terjadi pada setiap timeframe (chart) kemudian akan membentuk candlestick tunggal.
Candlestick tunggal tersebut akhirnya menjadi acuan dalam perdagangan forex, yang memberikan banyak informasi penting. Pembahasan mengenai timeframe akan saya jabarkan dalam artikel tersendiri, saat ini kita fokus cara baca candlestick dalam 1 timeframe saja.

Penampakan forex candlestick pattern
Candlestick pada umumnya terdiri dari 4 bagian. Dari pembukaan sampai penutupan trading adalah badan candlestick, kemudian diatas/bawah candle terdapat sumbu high dan low. Sumbu tersebut merupakan penolakan dari kubu lawan, berikut rincian pembentukan candlestick:
- Jika pergerakan sesi penutupan dari candlestick lebih tinggi dari sesi pembukaan, maka trend candlestick adalah buy/naik dengan berwarna hijau.
- Sebaliknya jika sesi penutupan lebih rendah dari sesi pembukaan maka trend candlestick adalah sale/turun dengan warna merah.
- Warna pada candlestick tergantung dari selera trader, saat melakukan setting opsional pada platform metatrader.
Contohnya seperti yang tertera pada gambar A2, yang menjelaskan warna hijau sebagai trend buy dan merah sebagai trend sell.
Menafsirkan perilaku pola candlestick
Sekarang, Anda telah memahami bentuk dasar forex candlestick, namun hal ini belum cukup untuk bisa menafsirkan perilaku dari candle secara benar. Selanjutnya untuk bisa membaca atau memahami pergerakan candlestik dalam chart dengan baik, kita harus melihat kekuatan dan momentum candlestick.
Momentum candlestick terpengaruh oleh waktu yang disediakan pada platform forex, pada saat pasar sedang berusaha membentuk suatu trend yang valid. Pergerakan candlestik pada setiap chart, akhirnya membentuk pola yang mengandung informasi tentang sentimen dan rencana pergerakan selanjutnya.
Kekuatan buyer dan seller

Contohnya adalah pada gambar (A3 dan A4) sebagai ilustrasi sebuah candlestick yang mengalami penolakan kuat, saat sedang berusaha melanjutkan trends untuk naik/bullish atau turun/bearish. Ini adalah bentuk dari pin bar candlestik dengan sumbu lebih panjang dari badan, semakin panjang sumbu maka semakin kuat penolakan dan momentumnya.
Selanjutnya pola candlestick yang sangat populer sebagai informasi penolakan adalah doji yang memiliki variasi sebagai hammer dan hanging man. Bentuk dasar dari doji adalah pembukaan dan penutupan memiliki level yang sama atau hampir sama, contohnya seperti pada gambar A4.

Sinyal Hammer dan hanging man

‘Hammer’ dan ‘hanging man’ memiliki bentuk dan fungsi yang sama yaitu sebagai signal pembalikan pada tempat yang berbeda. Kedua candlestick ini menandakan kejenuhan pada pasar, Hammer menandakan reversal dari penurunan menuju kenaikan, sedangkan Hanging Man adalah sebaliknya.
Akan tetapi, Hammer, hanging man dan Doji adalah sinyal awal, yang menyatakan bahwa trend mulai kehilangan momentum atau keragu-raguan di pasar. Ketiga candlestick tersebut menginformasikan bahwa sebuah trend mungkin akan berakhir.
Namun, tidak berarti bahwa trend akan segera berbalik arah, market maker tetap akan menutupi hal tersebut dengan bebearpa jebakan untuk likuiditas. Oleh sebab itu, harus ada candlestick lain sebagai signal konfirmasi, yang dapat menyimpulkan bahwa pembalikan trend, benar-benar akan terjadi.
Informasi sumbu (shadow) candlestik
Ukuran sumbu di atas/bawah badan candlestick, adalah kunci utama yang memberikan informasi penting mengenai kekuatan kubu lawan. Penolakan yang berbentuk lidi tersebut bisa memberikan beberapa petunjuk penting dalam membaca pergerakan harga yaitu :
- Mengantisipasi lebih awal kecenderungan pola market structure secara menyeluruh.
- Mengetahui letak level kuat, yang kemudian bisa menjadi benteng pertahanan.
- Sebagai konfirmasi kekuatan level harga yang pernah menjadi benteng kuat sebelumnya (support atau resistance).
- Sebagai acuan untuk mengambil keputusan sebelum melakukan entry.
long legs doji candlestick pattern
Forex candlestick dengan sumbu (shadow) panjang mewakili suatu kekuatan penolakan dari pembeli/penjual yang sangat signifikan karena harga sudah terlalu rendah/tinggi.

Contohnya seperti yang terlihat pada gambar A6, terjadi long legged candle pada area suppprt yang menandakan buyer mulai muak dengan perilaku seller dan melakkukan penolakan yang signifikan. Penolakan ini kemudian dikonfirmasi dengan adanya breakout diatas High market structure terdekat.
Dan kemudian apa yang terjadi……..

Silahkan buka metatrader dan temukan contohnya seperti diatas, saya yakin pasti Anda akan menemukan banyak sekali. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, panjang dan pendeknya wick memberikan informasi tentang kekuatan antara supply dan demand.
Contohnya pada gambar A7. Buyer menunjukkan penolakan yang tinggi, dan akhirnya trend bergerak ke arah yang berlawanan (lihat shadow yang panjang). Satu hal lagi: semakin panjang shadow, maka semakin besar kemungkinan harga akan bergerak ke arah penolakan.
Tapi tunggu dulu! ada susunan pola candlestick (multiple shadow pattern) pada area support/resistance yang perlu diperhatikan, penjelasan mengenai pola ini akan kami jelaskan pada sesi berikut.
Momentum harga
Momentum harga pada awal mula membentuk trend tidak selalu berjalan lancar, seringkali harga bergerak secara acak dari pembukaan sampai pada sesi penutupan. Penutupan harga akhirnya menentukan bentuk body candlestick sebagai manifestasi dari kekuatan buyer atau seller.
Contohnya seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Perebutan level penting
Anda harus tahu dimana lokasi level penting, karena pada area ini akan terjadi pertempuran yang memakan waktu lama sekaligus menjebak. Pada level ini akan banyak terjadi multiple long shadow, sampai akhirnya salah satu kubu kehilangan kekuatan dan memperlambat momentum.
Sebaiknya menunggu 1 candlestick pendukung sebagai konfirmasi setelah candle pin bar, agar tidak terjebak dengan pin bar palsu. Dengan adanya konfirmasi 1 candle pendukung, pasar akan menjadi yakin kemana arah tujuan sebenarnya.
Baca juga : Strategi intraday trading forex (A7)
Pola candlestick yang berbentuk multiple shadow
Sebelumnya, mungkin kita pernah mendapatkan informasi bahwa level yang kuat akan memberikan beberapa kali penolakan dan agar berbalik arah. Faktanya, keberadaan beberapa candlestick dengan sumbu penolakan di area level support atau resistance, biasanya justru menunjukkan pelemahan dari level tersebut.
Berikut adalah perbedaan antara candle pin bar dengan candle multiple shadow, sebagai berikut:
- Bentuk pin bar pada umumnya berfungsi sebagai sinyal penolakan dari suatu trend..
- Sedangkan multiple shadow pattern, harga justru cenderung bergerak searah dengan sumbu yang semakin memanjang meskipun terjadi penolakan.
Apakah masih bingung? Mari kita lihat contohnya dibawah ini…

Perhatikan multiple shadow pertama pada contoh gambar diatas, seller berusaha menembus level support dengan harga penutupan lebih rendah dari candle sebelumnya. Namun karena penutupan candlestick tidak berada di bawah support, buyer berani melakukan penolakan disusul dengan candle engulf sebagai konfirmasi bullish.
Sampai akhirnya pada area resisten terdekat, buyer beberapa kali berusaha untuk menembus resistance tersebut tapi gagal dan kehilangan momentum. Seller kemudian secara agresif menguji kekuatan level support sekali lagi dan akhirnya….

Bisakah Anda memahami konsep ini dengan lebih baik sekarang?, yang terpenting adalah mengetahui alasan kenapa harga bergerak dan reaksi setelahnya. Anda hanya memerlukan waktu agar bisa membiasakan diri, teruslah belajar dengan mencari contoh yang sama dalam metatrader.
Jangan terlalu memaksakan untuk menghafal semua nama pola candlestik, karena seiring berjalannya waktu, Anda pasti bisa membaca candlestick dengan benar. Akhirnya Saya harus undur diri dulu untuk sesi pelajaran tentang forex candlestick patterns ini, dan akan melanjutkan 2 bentuk candle lanjutan pada pelajaran berikutnya.
Gambar ilustrasi : photo created by drobotdean – www.freepik.com