en_US English version

    Time frame dalam perdagangan forex 

    Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas strategi entry di chart M5 yang aman dan menguntungkan. Dalam dunia trading, terdapat beberapa time frame yang berfungsi untuk mencatat dan merekam pergerakan harga.

    Time frame tersebut kemudian digunakan oleh para trader untuk menganalisa pergerakan harga dan mengidentifikasi peluang trading. Salah satu time frame yang umum digunakan adalah chart M5, yang merupakan singkatan dari “5-minute chart”.

    Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai chart M5 dan juga pentingnya pemahaman terhadap timeframe ini dalam trading. Agar trader retail seperti kita bisa memanfaatkan time frama M5 ini untuk mendapatkan entry yang optimal dan aman.

    Baca juga: Analisa teknikal trading harian yang mudah dan aman

    Tentang M5

    Time frame M5 mengacu pada chart harga yang menampilkan perubahan harga dalam interval waktu 5 menit. Artinya, setiap candlestick pada chart M5 mencerminkan pergerakan harga dalam kurun waktu selama 5 menit. 

    Keuntungan utama dari chart M5 pada umumnya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat mengenai pergerakan harga. Dibandingkan dengan chart yang lebih tinggi, M5 mampu memberikan gambaran terperinci tentang pergerakan harga dan sentimen pasar.

    Strategi dan manajemen resiko untuk chart M5

    Chart M5 secara umum membantu trader untuk lebih awal dalam mengidentifikasi pola market structure sebagai respon terhadap trend utama. Oleh sebab itu, chart M5 bisa memberikan sinyal trading yang potensial dalam periode yang relatif lebih pendek.

    Meskipun chart M5 memberikan informasi yang lebih cepat, namun perlu diingat bahwa fluktuasi harga dalam timeframe ini juga bisa lebih tinggi. Volatilitas yang tinggi pada umumnya dapat membuat harga bergerak dengan cepat dan sulit diprediksi.

    Oleh karena itu, trader harus memiliki strategi trading dengan manajemen risiko yang baik dan sesuai dengan karakter chart M5. Dalam hal ini, kita harus selalu menyertakan stop loss, untuk menghindari kerugian besar apabila pergerakan harga tidak sesuai dengan rencana.

    Strategi entry di chart M5 secara efektif

    Salah satu cara untuk menggunakan chart M5 secara efektif adalah dengan menggabungkannya dengan indikator teknis. Biasanya, trader retail akan menggunakan indikator untuk membantu mengkonfirmasi sinyal trading dalam time frame yang lebih pendek ini. 

    Indikator-indikator yang sering trader pergunakan sebagai sinyal  entry adalah Moving Average, RSI, Stochastic Oscillator atau ichimoku dan lain-lainnya. Namun, kami tidak akan membahas indikator dalam artikel ini, agar trader lebih memahami sentimen pasar yang mengerakkan harga.

    Untuk alasan tersebut, kami lebih fokus terhadap siklus market structure yang terbentuk dalam beberapa time frame. Setelah itu, kami akan mencari peluang trading yang memiliki probabilitas tinggi untuk meletakan entry.

    Analisa multi timeframe

    Pada intinya, trader retail harus memperhatikan konteks pasar yang lebih besar, agar bisa entry di chart M5 secara aman. Trader tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa chart yang lebih tinggi terbukti mempengaruhi arah pergerakan harga dalam chart kecil.

    Dalam hal ini, trader harus melihat situasi pasar pada chart yang lebih tinggi untuk mendapat pemahaman yang lebih komprehensif.  Kesimpulannya, pemahaman trend dalam konteks pasar yang lebih besar merupakan aspek penting untuk memanfaatkan potensi trading pada chart M5.

    Contoh cara memulai menggunakan chart M5

    Entry di chart M5
    CHART DAILY

    Strategi trading yang biasanya kami pergunakan untuk memasuki pasar adalah berdasarkan pada acuan market structure chart daily. Seperti contoh gambar di atas, candle bearish (A) berhasil breakout pada support daily (SBR 1). Breakout ini kemudian menjadi sinyal awal untuk pergerakan bearish pada chart daily.

    Pada umumnya, trader retail secara otomatis akan melanjutkan trend pada keesokan harinya, karena takut  ketinggalan trend yang baru terbentuk. Namun, formasi candle keesokan harinya (B) biasanya adalah pola retracement, sideway atau melanjutkan trend baru.

    Kenyataannya setelah harga sukses breakout pada level signifikan dari trend utama, pola harga seringkali bergerak secara tricky dengan banyak sekali manipulasi. Hal ini bisa dimaklumi, karena chart kecil sedang membangun trend baru, sebaliknya chart besar sedang membuat pullback dari trend utama.

    Oleh sebab itu, trader sebaiknya menunggu konfirmasi pergerakan candle (B) pada chart H4 sebelum memasuki pasar. Selanjutnya, untuk melakukan trading pada candle (B) tersebut, kita bisa menggunakan teknik congestion trading. Baca juga : Level psikologis forex untuk liquidity .

    Formasi chart H4

    Entry di chart M5
    CHART H4

    Seperti penjelasan sebelumnya pada pemetaan untuk chart daily. Candle (A) adalah candle yang berhasil breakout pada support daily dan candle (B) adalah candle pullback. Contoh trading untuk artikel ini, dimulai dari point “A”, yaitu pada saat harga berhasil breakout pada support daily.

    Mengacu pada siklus pergerakan di chart H4, maka trader retail harus menunggu formasi sell pada point “B”. Dalam hal ini, candle (B) harian merupakan pola bullish retracement pada chart H4 untuk mengambil pesanan sell pada  OTE fibonacci. 

    Ingat!. Untuk melanjutkan trend utama (downtrend) dari chart daily, adalah ketika harga berhasil breakout pada  “low H4”. Oleh sebab itu, selama harga belum berhasil breakout pada “low H4, kemungkinan besar harga menjadi sideways..

    Formasi chart H1

    Entry di chart M5
    CHART H1

    Saat ini, strategy trading yang tepat dan aman adalah  mengikuti pola bullish yang sedang berjalan di chart H1. Kenapa bisa begitu?. Seperti yang terlihat pada contoh gambar di atas. Harga akhirnya berhasil breakout pada area “RBS SBR1”, yang memberikan peluang kepada trader retail untuk melakukan pembelian.

    Dalam hal ini, trader bisa menggunakan chart M5 untuk melakukan entry buy pada “RBS SBR1”. Teknik entry yang aman adalah setelah terjadi penolakan order penjualan pada area “RBS SBR1” di chart M5. Selanjutnya, target profit untuk buy harus diletakan pada area “Sell OTE Fibonacci” di chart H4. Sebagaimana yang telah kita ketahui, area “Sell OTE Fibonacci” adalah lokasi entry sell untuk chart H4

    Strategi entry di chart M5

    Dalam kasus ini, trader retail mendapatkan 2 peluang buy untuk scalping pada chart M5, dengan target sampai pada resistance H1. Scalping buy pada chart M5 merupakan entry yang aman, karena trend pada chart kecil sedang berproses agar selaras dengan chart daily.

    Selain itu, trader retail juga mendapatkan 2 peluang sell dengan mengikuti siklus sell dari chart H4, dengan target profit sell pada support H4 (LOW H4). Berikut adalah contoh gambar dan  rincian untuk melakukan scalping pada chart M5.

    Scalping buy pertama menggunakan chart M5 

    Seperti yang terlihat pada pola struktur pasar di atas. Pada dasarnya, trader dapat membeli pada support M5 setelah harga menembus di atas “High M5A” atau “High M5B”. Target profit pertama untuk penembusan M5 ini adalah area “RBS SBR1”. Hal ini dikarenakan level “RBS SBR1”, pada awalnya adalah entry sell H1.

    Trader retail memiliki peluang entry buy terakhir pada area “RBS SBR1”, setelah harga berhasil breakout pada area tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, target profit untuk pola bullish retracement ini adalah pada resistance H1.

    Entry sell chart M5 berdasarkan siklus H4

    Berikut adalah teknik entry sell pada chart M5 dalam rangka menyikapi siklus sell dari chart H4. Pertama-tama pergerakan bullish dalam chart M5 mengalami penolakan pada saat mencapai level 75% dari OTE Fibonacci.

    Penolakan pada area OTE tersebut pada umumnya adalah pola FMC (fail to continue trend), sebagai konfirmasi untuk melakukan entry sell. Setelah harga breakout pada “LOW M5” di chart M5, maka trader bisa entry sell di FMC area. Target profit untuk entry sell ini, bisa pada saat harga menyentuh support H1/H4 (LOW H4).

    Scalping buy kedua chart M5

    Entry di chart M5

    Strategi entry buy di chart M5 seperti yang tertera pada contoh gambar atas. Harga harus  berhasil breakout pada “High M5 A” pada chart M5 terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa melakukan entry buy pada area demand di kotak warna biru. Target profit untuk entry buy yang kedua ini berada pada area sell pada chart H4.

    Entry sell di TF M5 untuk trend utama

    Entry di chart M5

    Akhirnya, kita berada di lokasi entry sell untuk trend utama, pada poin ini kita bisa entry secara langsung. Namun, apabila kita masih merasa ragu, kita bisa menunggu konfirmasi berupa breakout (BMS) pada “low M5” terlebih dahulu.

    Setelah itu, kita bisa melakukan entry sell pada “low M5”, yang berubah fungsi menjadi resistance pada chart M5. Kali ini kita bisa menahan entry sell ini untuk mencapai harga 1.23000 sebagai target profit sell.

    Feature image Image by Freepik

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *