en_US English version

    Apa itu BSL SSL Trading?

    Strategi BSL SSL Trading adalah istilah untuk aktivitas likuidasi yang di lakukan oleh Market Maker, dengan cara memangsa stop loss. Apakah liquidity menggunakan stop loss hunting termasuk sebagai kegiatan yang ilegal dalam pasar forex? Sama sekali tidak.

    Likuidasi adalah murni trik dagang, ‘untuk mendapatkan keuntungan besar meskipun hanya menggunakan modal kecil’. Akan tetapi melakukan likuiditas dalam forex tidak mudah, karena membutuhkan kekuatan berupa modal besar dan sindikasi yang kuat.

    Faktanya, likuiditas yang masif tersebut memang mampu memberikan keuntungan finansial yang besar bagi Market Maker (Bank). Sedangkan trader seperti kita adalah target empuk, yang akan selalu mengalami kerugian besar.

    Baca juga  Likuiditas forex trading, rahasia stop loss hunter (A3)

    Latar belakang Strategi BSL SSL Trading

    Likuidasi yang berbentuk BSL SSL dalam perdagangan forex, sama sekali tidak terjadi secara tiba-tiba. Likuidasi merupakan tindakan lanjutan pada TF kecil untuk entry, setelah order block terbentuk pada TF besar akibat penolakan level signifikan.

    BSL SSL merupakan bagian dari strategi market maker, agar mereka bisa membeli dengan haga murah dan menjualnya pada saat harga menjadi mahal. BSL SSL biasanya terbentuk pada level round number, yang merupakan area likuidasi yang memiliki keuntungan besar.

    Agar harga dengan cepat kembali ke blok pesanan pada level signifikan. Market maker kemudian melakukan salah satu trik “bubble bursting”. Secara umum, trik ini sering kali membuat trader retail membuat keputusan yang salah.

    Study kasus

    Zona SND (supply demand trading forex)
    BSL SSL TRADING PADA CHART DAILY

    Sebagai contoh, kita menggunakan chart daily sebagai referensi pergerakan harga, kemudian membuat mapping pada chart daily tersebut. Selanjutnya kita mencari peluang entry yang terdapat pada TF kecil.

    Seperti yang terlihat pada contoh gambar di atas, terdapat pola BSL yang telah terbentuk sebelumnya pada chart daily (orange). Selanjutnya pola BSL tersebut akan menjadi lokasi likuidasi pada TF kecil, trader retail harus bisa manfaatkan lokasi BSL sebagai entry mereka juga.

    BSL PADA H1 : sell karena bearish order block daily

    Pada chart H1 di atas, market maker telah berhasil menempatkan pola BSL di area order block daily. Selanjutnya, trader menunggu breakout pada low market structure terdekat di H1 sebagai konfirmasi pola BSL.

    Ingat!, konfirmasi pola BSL sangat penting sekali sebelum meletakan sell entry, karena market maker bisa juga membuat jebakan dengan menggunakan pola BSL tersebut sebagai manipulasi.

    Holy grail yang menjebak

    Banyak sekali Trader yang masih sering mengganti sistem trading atau indikator, mereka berasumsi bahwa sistem atau indikator mereka buruk. Sebenarnya bukan seperti itu, perdagangan forex sama sekali tidak terpengaruh oleh indikator atau trading system holy grail.

    Tidak diragukan lagi, indikator atau trading sistem ini terkadang menjebak pikiran para trader retail. Mereka tidak sepenuhnya menyadari bahwa trading pada dasarnya adalah hasil dari hukum penawaran dan permintaan.

    Selain itu, MM hanya tertarik untuk membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi, agar mereka bisa memaksimalkan keuntungan.

    Sudut pandang trader retail Vs wholesaler 

    Karena kita masih bergantung pada broker saat melakukan trading, kita disebut sebagai trader ritel, dengan kewenangan yang sangat terbatas. Oleh karena itu, kita harus bisa trading secara cerdas dan efisien dengan mengenali kekuatan market maker.

    Sebaliknya, Bank dengan volume transaksi yang besar berperan sebagai wholesaler, yang mampu membuat penawaran dan permintaan yang signifikan. Sebagai wholesaler, mereka mampu mengerakkan pasar sesuai dengan rencana trading mereka.

    Trader retail yang selalu emosional

    Trader retail pada umumnya pemula, sering kali menanggapi perdagangan forex terlalu emosional. Kadang kala mereka terlalu lambat atau bahkan malah terlalu cepat dalam mengambil keputusan. Hal tersebut terjadi karena Trader retail selalu mengambil keputusan berdasarkan indikator dan emosi yang rapuh.

    Selain itu trader retail (TR) sering menyikapi area S/R secara kaku, berdasarkan konsep S/R strategy yang berlaku. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Market Maker, untuk memutar balikan persepsi trader retail agar bisa memangsa stop loss mereka.

    Wholesaler menyukai lokasi dengan likuiditas tinggi

    Sama seperti trik wholesaler pada perdagangan lainnya, MM akan melakukan strategi yang berfokus untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pendeknya, mereka akan melakukan segala cara untuk melancarkan rencana trading yang telah ditentukan sebelumnya.

    Pada kenyataannya, S/R adalah akses bagi trader untuk memasuki pasar, sehingga banyak transaksi jual/beli pada level signifikan tersebut. Oleh sebab itu, Market maker membuat S/R yang mudah terlihat oleh trader, setelah itu melakukan likuidasi pada level tersebut.

    Likuiditas sebenarnya adalah aktivitas yang sangat penting dalam perdagangan forex, dengan alasan sebagai berikut :

    • Trik untuk meraih keuntungan yang besar, dengan meletakan entry pada lokasi menguntungkan dan sekaligus melakukan likuiditas.
    • Likuiditas bisa memberikan pernyataan yang jelas terhadap arah pergerakan harga selanjutnya, melalui manipulasi yang berbentuk pola penolakan sebagai reversal.

    Strategi trading menghadapi Market Maker 

    Agar bisa sukses dan mendapatkan profit secara konsisten, trader retail harus  memahami 3 strategi trading market maker.

    • Sebelum memasuki pasar, cari lokasi strategis dalam chart yang membuat MM tertarik untuk membuat bid dan ask. (Hindari S/R palsu yang dibuat untuk menjebak trader retail).
    • Selanjutnya pelajari dengan baik, bagaimana cara mereka memasuki pasar.
    • Yang terakhir, check apakah ada aktivitas bubble burst (aktivitas pembelian dan penjualan yang kuat namun melawan trend utama).

    Lokasi strategis yang liquid

    Sebenarnya, tidak terlalu sulit untuk mengetahui lokasi signifikan yang menjadi incaran MM, saat mereka berencana untuk membuat pola BSL SSL. Pada umumnya, lokasi signifikan tersebut selalu berada di level whole number mayor (WNR) pada setiap siklus pergerakan harga sebesar 2500 pip.

    Dalam konsep WNR trading, setiap kali harga berhasil breakout pada level quarter (2500 pip), maka harga akan kembali ke level quarter sebelumnya. Pada dasarnya retracement adalah tindakan lanjutan, yang merupakan hasil dari breakout level quarter untuk mengambil order pesanan sebelumnya.

    Pada umumnya, pola BSL SSL berada pada order block di atas atau di bawah level quarter sebelumnya. Untuk mempelajari strategi WNR trading, silahkan baca artikel:: Whole number forex trading

    Teknik Market Maker untuk memasuki pasar

    ORDER BLOCK DAN SIKLUS PERGERGERAKAN HARGA PADA WHOLE NUMBER MAYOR

    Biasanya sebelum meletakan posisi entry yang sebenarnya, Market Maker akan memberi isyarat kepada pihak terkait lainya pada level WNR. Isyarat tersebut adalah likuiditas dengan membuat pola BSL SSL, yang kadang kala berbentuk sebagai pola penolakan atau reversal englufing.

    Pola BSL SSL tersebut kemudian disusul dengan pola lain seperti “fail to return” (FMS) atau head and shoulder (HNS). Pola susulan tersebut berfungsi sebagai konfirmasi untuk pola BSL atau SSL, agar pihak terkait menyadari akan arah harga selanjutnya.

    Kesimpulannya BSL SSL strategi pada level WNR, adalah untuk mengidentifikasikan bahwa Market Maker telah sepakat untuk mengambil posisi. Selanjutnya pada saat harga kembali ke area order block yang ada pada BSL atau SSL, mereka akan meletakan order buy atau sell dengan jumlah yang besar.

    Trick menggunakan bubble bursting

    Di sinilah awal mula terjadinya aktivitas manipulasi, karena jumlah volume lawan yang tidak mencukupi jumlah pesanan dari MM. Contohnya seperti pada pergerakan harga di bawah ini:

    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss
    BUBLE BURST

    Misalnya, Market Maker  memiliki pesanan jual pada level 1.07500 yang kebetulan adalah level SBR. Untuk bisa mengeksekusi.order ini, Market Maker  harus berhasil membuat breakout pada  level 1.05000 WNR  terlebih dahulu. 

    Tapi ternyata volume pembelian mulai melemah, setelah harga breakout pada “BMS D1”, yang kemudian membuat jumlah penjual semakin berlimpah. Semakin kuatnya momentum penjualan, dikuatirkan akan mengabaikan posisi sell Market Maker pada level 1.07500.

    Oleh sebab itu, market maker melakukan “bubble bursting” (pembelian dan profit taking sekaligus), sehingga membentuk pola compression. Aksi pembelian ini akhirnya bisa menarik minat pembeli lain, sehingga harga bisa mencapai target pada level 1.07500 dan kemudian berbalik dengan cepat.

    Strategi BSL SSL Trading

    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss
    Contoh Aktivitas likuidasi: BSL SSL Trading

    Ada dua setup yang biasanya di gunakan dalam strategi BSL SSL Trading, untuk mengantisipasi pergerakan harga pada saat mencapai level WNR. Setup tersebut adalah seebagai berikut:

    • Pola BSL yang umumnya untuk aktivitas likuiditas pada level resistance, yang berfungsi sebagai setup revesal downtrend.
    • Sebaliknya Pola SSL adalah untuk aktivitas likuiditas pada level support, untuk mengantisipasi pergerakan uptrend.

    Selanjutnya mari kita bahas secara rinci mengenai setup BSL dan SSL pada paragraf berikutnya.

    Buy stop loss (liquidity)

    Buy stop likuiditas adalah aktivitas manipulasi (terkadang dalam bentuk order block). Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan volume pembelian yang menurun sebelum mencapai level resistance.

    Ada beberapa tujuan lainnya yang terkait dengan aktivitas Buy Stop Loss Liquidity, sebagai berikut:

    • Membuat pergerakan harga mencapai order penjualan dengan cepat pada resistance.
    • Untuk mendapatkan likuidasi dengan memburu stop loss pada area resistance.
    • Mencegah pergerakan harga menjadi terlalu mahal, sesuai dengan kesepakatan antara markert maker.
    Formasi BSL TRADING
    Buy stop  liquidity

    X = Level WNR

    Setup BSL Trading bisa terbentuk dalam 2 (dua) pola yang berbeda, pada saat harga menyentuh evel WNR (x), seperti pada contoh pola di atas. Setelah harga mencapai level WNR, MM selanjutnya melakukan retracement yang di susul dengan aktivitas stop loss hunting di atas resistance.

    Setelah aktivitas manipulasi, harga kemudian turun dan membentuk pola downtrend yang berhasil breakout pada low sebelumnya. Trader retail sebaiknya melakukan sell, setelah harga kembali pada area OTE Fibonacci atau order block yang berada pada area resisten.

    Gambar di atas adalah contoh Buy Stop Liquidity pada perdagangan EUR USD, yang menggunakan Time frame Daily.

    Sell Stop Liquidity

    Pada dasarnya, tujuan dan konsep dasar dari pola SSL trading, tidak berbeda dengan yang terdapat pada pola BSL trading. Oleh karena itu, untuk setup trading uptrend pada support area dengan menggunakan pola SSL, trader retail hanya perlu membalikan saja.

    Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh pola sell stop liquidity, yang bisa di lihat seperti gambar di bawah ini.

    X : Level WNR

    Gambar di bawah adalah contoh Sell Stop Liquidity dalam perdagangan emas, yang menggunakan Time frame H4. Pada contoh tersebut, Marke maker membuat pola SSL trading di level 1.20000 WNR untuk memburu buy stop loss.

    Alasan mengapa market maker melakukan manipulasi pada harga 1.20000, karena seperti yang terlihat pola uptrend sangat kuat pada chart H4. Hal ini pasti membuat trader retail mempersipkan entry buy pada area demand (kotak biru), dengan buy stop loss di bawahnya.

    Zona SND (supply demand trading forex)

    Analisa strategi BSL SSL Trading 

    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss

    Contoh gambar di atas adalah chart pair EURUSD, pada time frame daily. Strategi yang di gunakan adalah  BSL SSL Trading untuk entry, dan WNR untuk siklus pergerakan harga.

    Terlihat pada gambar, pergerakan harga mengalami penurunan yang sangat kuat, meskipun begitu Trader retail bisa melakukan trading 2 arah. Trading 2 arah tersebut bisa di lakukan dengan mengikuti siklus pergerakan harga pada level 2500 pip WNR.

    Whole number mayor (WNR) trading

    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss

    Masih melanjutkan contoh trading pada pasangan EURUSD, harga telah resmi berpindah level perdagangan dari harga 1,10000 sampai pada harga 1.00000. Berdasarkan pada pergerakan downtrend yang kuat, maka 1.10000 adalah harga termahal untuk pasangan EURUSD.

    Baca juga: Whole number forex trading (A6)

    Target tujuan harga berikutnya adalah  menuju level 1.00000 WNR, namun harus berhasil breakout pada setiap level 2500 pip terlebih dahulu. Berikut adalah ketentuan strategi WNR trading, yang digunakan oleh Market Maker: 

    1. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, harga harus berhasil breakout pada level 2500 pip WNR berikutnya..
    2. Konfirmasi breakout minimal terjadi pada chart daily dengan 2 candle breakout yang sama. Dalam kasus tertentu konfirmasi breakout bisa di peroleh dengan menggunakan chart  H4 atau H1.
    3. Setelah harga berhasil breakout level 2500 pip, harga kemudian kembali ke level 2500 pip sebelumnya, untuk mengambil posisi buy atau sell.

    Berikut adalah contoh entry yang menggunakan BSL SSL Trading yang dikombinasikan dengan WNR Trading, pada chart H4 sebagai eksekusi.

    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss
    Strategi BSL SSL trading: likuidasi Stop Loss
    lanjutan dari chart h4 di atas

    Untuk mendapatkan Indikator WNR silahkan download di sini. Mengenai penjelasan cara menggunakan indikator, silahkan baca: Indikator round number strategy

    Feature image : Image by rawpixel.com on Freepik

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *